Dia menilai bahwa barangkali anggaran yang dipotong oleh Menkeu tidak berkaitan dengan MPR, jadi tak wajib memberitahu para pimpinan MPR.
“Anggaran ini bersifat ditunda karena kita sedang dalam situasi pandemi seperti sekarang dan akan bisa dilaksanakan setelah pandemi,” imbuhnya.
Desakan pimpinan MPR agar Menkeu Sri Mulyani dipecat, dinilai Ray Rangkuti justru merendahkan pimpinan MPR sendiri. Sebab, menurutnya pimpinan MPR tidak perlu bertindak terlalu jauh.
“Lagipula ini kali pertama mendengar pimpinan MPR meminta mencopot Menkeu. Sementara itu MPR tidak seharusnya tidak sejauh itu,” tutur Ray.
“Sehingga dengan begitu, permintaan ini karena pemangkasan anggaran ini berlebihan dan merendahkan pimpinan MPR,” sambungnya.
Baca Juga: Kecewa dengan Menkeu, MPR Minta Presiden Jokowi Segera Copot Sri Mulyani, Ada Apa?
Selain itu, Ray juga menyoroti alasan Bamsoet yang menilai Sri Mulyani tidak dapat menghargai kerja antarlembaga negara karena absen di agenda rapat.
Menurutnya, persoalan tersebut cukup dibicarakan antara Presiden dan Menkeu agar dapat menghormati jalannya rapat.
“Mangkir rapat ini sebaiknya juga dibicarakan oleh Presiden dengan Menkeu untuk menghormati jalannya rapat dengan MPR,” tandas Ray.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.