“Kita punya target bahwa ketika uji coba semuanya berjalan dengan baik, teratur , rapi, dengan demikian terbangun trust,” tegasnya.
Dia juga berharap, apa pun yang terjadi di beberapa negara dengan perkembangan varian Omicronnya, Indonesia dengan kondisi yang baik ini tetap membangun kepercayaan kepada Saudi Arabia.
Harapan dari kepercayaan yang diberikan oleh Saudi Arabia bukan hanya terkait umrah semata, tetapi juga diharapkan mereka kembali membuka pintu untuk ibadah haji.
“Dan kita bisa melaksanakan ibadah haji pada tahun ini.”
“Jadi kesepakatan kami tentang one gate system itu hanya untuk membangun trust di awal, dikhususkan pada pimpinan perusahaan yang diberangkatkan awal,” tuturnya.
Sedangkan untuk masyarakat umum, dia mengakui kebijakan one gate system tersebut harus dievaluasi.
Baca Juga: Menag Sebut Puluhan Ribu Jemaah Siap Berangkat Umrah, Sapuhi: PPIU Nyatakan Belum Berani
Sebab, one gate system disebutnya tidak sejalan dengan kebijakan penanganan covid.
“Karena one gate system cenderung mengumpulkan orang di satu titik. Ribuan orang dari seluruh Indonesia dari Makassar, Aceh, Medan, dalam satu titik, tentu tidak sejalan dengan kebijakan penanganan Covid.”
Mengenai jumlah jemaah umrah Indonesia yang mencapai puluhan ribu, Firman mengatakan hal itu bukan merupakan masalah.
“Pertama, ada ketersediaan kuota dari Arab Saudi yang cukup besar. Kedua, bahwasanya sudah menjadi kelaziman bahwa umrah itu rata-rata 100 ribu per bulannya,” jelasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.