SOLO, KOMPAS.TV - Belakangan ini, warganet ramai membicarakan layanan rage room atau ruangan untuk menghancurkan benda-benda demi melampiaskan rasa marah.
Perlu diketahui, cara itu justru malah membuat seseorang tambah marah dan tidak menyelesaikan masalah. Hal ini telah dibuktikan dalam sebuah penelitian di Universitas Beihang, China.
Padahal, rasa marah yang tidak bisa dikelola akan menyebabkan banyak masalah, mulai membuat keluarga dan teman menjauh hingga menimbulkan masalah kesehatan.
Sebab itu, penting untuk mengelola rasa marah dengan memahaminya dan mengekspresikannya secara sehat serta produktif.
Baca Juga: Awas, Jangan Sebarkan Data Pribadi untuk Tantangan Media Sosial!
Jika Anda terbiasa kehilangan kesabaran, perhatikan hal-hal yang memicu kemarahan Anda, seperti antrean panjang, kemacetan lalu lintas, komentar pedas, atau kelelahan yang berlebihan.
Bila memahami hal-hal yang memicu kemarahan itu, Anda dapat membuat rencana dalam satu hari agar terhindar dari pemicu rasa marah itu.
Anda juga bisa mempersiapkan beberapa teknik manajemen rasa marah, jika akan menghadapi keadaan yang biasanya membuat frustasi.
Salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan lonjakan energi dari rasa marah adalah dengan melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan cepat atau melakukan kardio di gimnasium.
Olahraga teratur juga membantu mengurangi stres, yang dapat meningkatkan kemampuan untuk mengatasi rasa frustrasi. Selain itu, olahraga memungkinkan Anda menjernihkan pikiran.
Ada banyak latihan relaksasi yang dapat Anda manfaatkan untuk mengurangi kemarahan. Kuncinya adalah menemukan yang paling cocok untuk Anda.
Latihan pernapasan adalah salah satu strategi umum untuk mengurangi ketegangan yang dapat dilakukan dengan cepat.
Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa latihan relaksasi membutuhkan latihan. Pada awalnya, trik relaksasi ini mungkin terasa tidak efektif, tetapi lama-kelamaan strategi ini akan mampu membantu Anda untuk mengelola rasa marah.
Baca Juga: Jangan Dianggap Enteng, Ini Penyebab dan Gejala Kesemutan yang Perlu Diwaspadai
Merenungkan tentang situasi yang menjengkelkan malah dapat membuat rasa marah bertambah dan Anda terjebak dalam rasa frustasi.
Sebab itu, sebaiknya lakukan sesuatu yang membutuhkan fokus Anda dan mengalihkan pikiran dari rasa marah atau pikiran negatif.
Anda dapat membersihkan dapur, menyiangi kebun, membayar beberapa tagihan, atau bermain dengan anak-anak.
Temukan sesuatu untuk dilakukan yang akan membuat pikiran sibuk, sehingga Anda tidak akan memikirkan hal-hal yang membuat Anda kesal. Dengan itu, tubuh dan otak pun bisa tenang.
Kadang-kadang ada baiknya meluangkan waktu sejenak dan memahami emosi yang berada di balik rasa marah Anda.
Perlu diketahui, kemarahan sering berfungsi sebagai topeng pelindung untuk membantu menghindari perasaan emosi yang lebih menyakitkan, seperti malu, sedih, dan kecewa.
Ketika seseorang memberi Anda umpan balik yang sulit didengar, misalnya, Anda mungkin marah karena malu.
Meyakinkan diri sendiri bahwa orang lain itu buruk karena mengkritik Anda mungkin membuat Anda merasa lebih baik pada saat itu karena itu membuat Anda tidak malu.
Tetapi mengakui emosi yang mendasarinya dapat membantu Anda menemukan akar masalahnya. Kemudian, Anda dapat memutuskan untuk mengambil tindakan yang tepat.
Sumber : verywellmind.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.