Kompas TV nasional peristiwa

Pertemuan Prabowo, Mega, Puan dan Nama Ganjar yang Tak Lagi Disebut

Kompas.tv - 22 November 2021, 13:19 WIB
pertemuan-prabowo-mega-puan-dan-nama-ganjar-yang-tak-lagi-disebut
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan Rabu (17/11/2021). (Sumber: Intagram: @puanmaharani)
Penulis : Iman Firdaus

Singkatnya kata Hasto, ketiganya mendiskusikan terkait perkembangan politik kebangsaan dan dinamika politik nasional.

"Dan disitulah pembahasan berlangsung hangat. Tentu saja terkait politik kebangsaan, dan berbagai dinamika politik nasional," ujar Hasto.

Meski tak menyebut urusan calon presiden, namun munculnya foto ketiga tokoh politik tersebut berhasil memperkecil nama Ganjar Pranowo dalam perbincangan baik di internal PDIP maupun publik. Isu Ganjar yang berhembus sebagai calon presiden 2024, dalam dua pekan terakhir mulai melandai.

Meski gerakan deklarasi terus berlangsung, namun di internal PDIP sendiri, setelah narasi celeng dan banteng,  tak lagi terdengar perdebatan soal Gubernur Jawa Tengah itu. 

Sebaliknya, nama Puan justeru terus jadi perbincangan mulai  dari insiden tak mau menanggapi interupsi di rapat paripurna dan Puan turun ke sawah menyapa petani di Yogyakarta.

Baca Juga: Interupsi Sindir Puan Maharani, Anggota DPR Fahmi Alaydrus Minta Maaf!

Apalagi setelah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul diangkat jadi Ketua Komisi III menggantikan Herman Herry. Bambang diketahui adalah loyalis Puan yang terus menyerang Ganjar. 

Meski begitu, Ganjar seolah tak ambil pusing. Dia pun turut memberikan selamat: "Selamat untuk Mas Bambang Pacul menjadi ketua komisi III, mudah-mudahan bisa memberikan reformasi kepada bidang yang di sana," ujarnya.

Upaya memperkecil populaitas Ganjar sebenarnya sudah dilakukan sejak baliho Puan bermunculan. Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, pemasangan baliho Puan tersebut mendapatkan perintah langsung dari petinggi PDIP. Tujuan pemasangan baliho dinilai untuk meningkatkan popularitas Puan Maharani.

"Kalau saya justru melihat, dengan adanya baliho yang diwajibkan oleh partai atau oleh anggota dewan PDIP, ini untuk menunjukkan secara terbuka PDIP untuk 2024 tentu mengusung Puan. Sekaligus secara perlahan ingin membungkam dan mengunci suara publik yang selalu mengaitkan Ganjar dengan Pilpres 2024," ujar Adi kepada wartawan, Senin 2 Agustus lalu.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x