JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengaku tetap semangat meski dirinya tidak terpilih sebagai calon panglima TNI.
Ia juga memastikan tetap mendukung dan loyal terhadap keputusan Presiden Joko Widodo yang merekomendasikan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai pengganti Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Bahkan setelah dirinya mendapat surat dari presiden terkait calon panglima TNI, Yudo langsung memberikan amanat kepada jajaran TNI AL untuk mendukung dan loyal terhadap keputusan presiden selaku panglima tertinggi TNI AD, AL dan AU.
Baca Juga: DPR Sahkan Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI Baru
"Tidak sampai 15 menit, saya sampaikan ke jajaran bahwa kita harus loyal terhadap apa yang telah ditetapkan presiden. Karena presiden merupakan penguasa tertinggi TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU, sehingga apa pun yang telah diputuskan presiden pasti keputusan terbaik untuk TNI dan terbaik untuk negara dan bangsa," ujar Yudo Margono, Selasa (9/11/2021), dikutip dari Antara.
Yudo menjelaskan, dirinya juga memberi amanat kepada jajaran TNI AL untuk setia dan mendukung kepemimpinan Jenderal TNI Andika Perkasa yang akan dilantik sebagai panglima TNI pengganti Hadi Tjahjanto.
Yudo memastikan dirinya tetap semangat dan mendukung panglima TNI yang baru nanti agar TNI semakin solid, modern dan profesional.
"Tentara itu penilaiannya harus loyal, itu yang pertama kali. Kita harus loyal pada keputusan presiden, loyal pada panglima TNI yang baru, dengan program-programnya kita harus lebih menyesuaikan. Tentunya penegakan hukum dan kedaulatan di laut tetap tugas pokok TNI AL, kita lakukan semaksimal mungkin," ujarnya.
Baca Juga: Sah Jadi Panglima TNI, Ini Kisaran Gaji dan Tunjangan yang Akan Diterima Andika Perkasa
Lebih lanjut, Yudo meyakini panglima TNI baik dari matra AD, AL maupun AU, TNI tetap solid. Ia berharap di kepemimpinan Andika Perkasa, TNI dapat lebih maju, modern dan profesional. Termasuk dalam mendukung terwujudnya kekuatan tempur yang semaksimal mungkin.
"Kami akan laksanakan dengan anggaran dan modernisasi alutsista yang ada, dilaksanakan semaksimal mungkin dan tentu hasilnya akan digunakan dalam operasionalisasi oleh panglima TNI. Dalam satu tahun anggaran ini sudah ada program kerja, sudah dibagi-bagi untuk SSAT TNI AL, ada yang beroperasi, perawatan dan pemeliharaan, dan lain sebagainya," ujar Yudo.
Komisi I DPR telah menyetujui pengangkatan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Baca Juga: Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Cuma Punya 2 Mobil, Total Kekayaannya Capai Rp179 Miliar
Sidang Paripurna DPR, Senin (8/11/2021), juga telah mengesahkan Andika Perkasa sebagai panglima TNI yang baru.
Rencananya, pelantikan Andika Perkasa akan dilakukan pada akhir November 2021 di Istana Negara.
Juru Bicara Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini menjelaskan, sejauh ini Kementerian Sekretaris Negara belum menerima surat resmi dari DPR terkait pengesahan Andika Perkasa sebagai panglima TNI.
Namun pihaknya sudah membuat agenda pelantikan dilaksanakan pada bulan November 2021, dengan tanggal yang belum ditentukan karena menunggu surat resmi dari DPR.
Baca Juga: Istana Pastikan Pelantikan Panglima TNI Akan Berlangsung Sebelum Akhir November
"Sebelum akhir bulan, kita sudah punya Panglima TNI baru. Masih ada waktu jelang jadwal pensiun dari Panglima sekarang, Marsekal Hadi Tjahjanto," ujar Faldo, Selasa (9/11/2021).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.