Kompas TV nasional peristiwa

Kasus 5 Orang Tewas di Gorong-gorong Cipondoh, Polisi Periksa 10 Pegawai Telkom dan Telusuri SPK

Kompas.tv - 11 Oktober 2021, 09:24 WIB
kasus-5-orang-tewas-di-gorong-gorong-cipondoh-polisi-periksa-10-pegawai-telkom-dan-telusuri-spk
Polisi memeriksa enam orang saksi pada kasus kematian lima orang di dalam gorong-gorong yang berada di Jalan Permata Raya, Kecamatan Cipondoh, Tangerang. (Sumber: Humas Polri)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

TANGERANG, KOMPAS.TV - Polisi masih terus menyelidiki kasus lima orang yang tewas di gorong-gorong Jalan Taman Royal, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, pada Kamis (7/10/2021) lalu.

Diketahui, dari lima orang yang tewas tersebut, tiga korban adalah pekerja yang merupakan mitra kerja dari anak perusahaan PT Telkom Indonesia yakni PT Telkom Akses.

Baca Juga: 5 Fakta Kasus Gorong-Gorong Cipondoh yang Menewaskan 3 Karyawan PT Telkom

Sementara dua orang lainnya disebut merupakan warga sekitar yang berniat hendak menolong para pekerja di gorong-gorong tersebut.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Deonijiu de Fatima mengatakan dalam menyelidiki kasus ini, polisi telah memeriksa 10 pegawai PT Telkom Indonesia.

Pemeriksaan dilakukan untuk menyelidiki pihak yang bertanggung jawab atas tewasnya tiga pekerja dan dua orang lainnya yang merupakan warga sekitar.

Selain melakukan oemeriksaan kepada pihak PT Telkom, kata Deonijiu, pihaknya juga meminta keterangan dari beberapa pihak.

Baca Juga: Usut Dugaan Kelalaian, Polisi Periksa 6 Saksi Kasus Gorong-Gorong Cipondoh

Adapun sejumlah pihak lain yang dimintai keterangan adalah masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian, hingga keluarga korban masing-masing.

Deonijiu belum mengungkapkan total saksi yang telah diperiksa oleh polisi. Namun, dia mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan hasil pemeriksaan terhadap orang-orang yang diperiksa itu.

"Yang dimintai keterangan juga masyarakat setempat, kemudian dari pihak keluarga korban. Sampai saat ini masih dikumpulkan oleh penyidik," katanya dikutip dari Kompas.com pada Senin (11/10/2021).

Selain itu, Deonijiu menuturkan, pihak penyidik kepolisian saat ini juga tengah menelusuri surat perjanjian kerja (SPK) antara PT Telkom Indonesia dengan para korban.

Baca Juga: 5 Petugas Tewas Akibat Gas Beracun di Gorong-Gorong Saat Bertugas Memperbaiki Kabel Optik

"Kami masih telusuri pekerjaan yang diberikan oleh pihak Telkom ke pihak ketiga ini apakah ada SPK," ucap Deonijiu

Pencarian SPK tersebut, kata dia, untuk menyelidiki siapa pihak yang paling bertanggung jawab atas kematian para pekerja tersebut.

"Sehingga, diharap bisa diketahui siapa yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan ini," ujar dia.

Selain menyelidiki terkait SPK, Deonijiu mengatakan, polisi juga tengah menyelidiki pihak yang mempekerjakan ketiga korban.

Baca Juga: Kartu ATM Jatuh ke Gorong-Gorong, Petugas Damkar Langsung Turun ke Lapangan

Termasuk, menyelidiki apakah pihak vendor yang mempekerjakan ketiga korban melakukan pengawasan saat tiga orang itu bekerja atau tidak.

"Dari vendor yang melaksanakan pekerjaan, apakah mereka melakukan pengawasan dalam proses pekerjaannya atau tidak. Ini masih dalam proses penyelidikan," ujar Deonijiu.

Lebih lanjut, dia menambahkan, kelima jenazah korban tersebut saat ini telah selesai diautopsi di RSUD Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang.

Adapun proses autopsi itu, kata Deonijiu, dilakukan untuk menyelidiki penyebab kematian korban.

Baca Juga: Hore, Perbaikan Sistem Kabel Laut JaSuKa Selesai Lebih Cepat, Telkom: Layanan Telekomunikasi Normal

"Kemarin para korban sudah dibawa ke RS untuk dilaksanakan autopsi," tutur Deonijiu.

Deonijiu menyebut hasil autopsi belum diungkapkan. Namun setelah diautopsi, jenazah para korban yang telah diidentifikasi sudah diserahkan ke keluarga masing-masing untuk dimakamkan.

Sebelumnya, 5 orang tewas di dalam gorong-gorong Jalan Taman Royal 1, Kelurahan Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, memperbaiki jaringan optik milik PT Telkom.

Diduga, kelima korban meninggal dunia itu lantaran menghirup gas beracun yang berada di dalam gorong-gorong.

"Lima orang," kata Kepala BPBD Kota Tangerang Deni Koeswara dikutip dalam program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV, Jumat (8/10).

Baca Juga: Telkomsel Gelar Akses Jaringan 5G Pertama di Papua

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas TV, proses evakuasi korban perbaikan kabel optik dilakukan sebanyak dua kali.

Pada evakuasi pertama, tim kepolisian dari Polsek Cipondoh dan BPBD Kota Tangerang menemukan 3 orang korban.

Kemudian, pada evakuasi kedua yang dilakukan pada pukul 17.00 WIB, tim evakuasi dari BPBD Kota Tangerang menemukan dua korban lainnya.

Diketahui, kedua orang tersebut merupakan warga yang berupaya membantu satu orang pegawai yang terjebak di dalam gorong-gorong.

Deni menyebut pada proses evakuasi kedua, pihaknya sempat menguras air yang ada dalam gorong-gorong tersebut untuk memudahkan pencarian.

Baca Juga: Viral Unggahan Terkait Channel Indihome yang Bagus Dibuka, Ini Penjelasan Telkom

Air tinggi saat itu kita khawatir kalau ada gas metan dan kabel listrik segala macam sehingga harus dilakukan penyedotan agar habis dulu airnya.

Selama pencarian tim yang masuk ke dalam gorong-gorong dilengkapi alat pelindung serta gas tabung oksigen.




Sumber : Kompas TV/Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x