Seperti diketahui, kegiatan belajar mengajar sudah dilakukan secara tatap muka terbatas beberapa waktu terakhir. Di sejumlah daerah, penyelenggaraan PTM berimbas pada klaster penularan Covid-19.
Dilansir dari Kompas.com, klaster Covid-19 muncul di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Tercatat, sebanyak 25 siswa dan 3 guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, terpapar Covid-19.
Ketika muncul klaster Covid-19, PTM di kabupaten tersebut pun sempat dihentikan. Namun, dalam waktu dekat bakal digelar kembali.
Baca Juga: Cegah Klaster Covid-19 di Sekolah, Pemkot Solo Gelar Tes Usap Antigen Masal
Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Purbalingga, Jateng. Dari data yang diperoleh Pemkab Purbalingga, lebih kurang 90 siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga terkonfirmasi positif Covid-19.
Namun demikian, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membantah bahwa ribuan lebih sekolah yang melaksanakan PTM menjadi klaster Covid-19. Data yang Budi peroleh menunjukkan kasus Covid-19 di sekolah lebih sedikit.
"Jadi kalau banyak yang kemarin diskusi atau beredar hoaks bahwa klaster (Covid-19) yang demikian banyak, sebenarnya enggak demikian," kata Budi, Senin (27/9/2021).
Baca Juga: Klarifikasi Soal Temuan 150 Sekolah Jadi Klaster Covid-19 di Jabar, Ini Kata Ridwan Kamil
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) juga menyampaikan klarifikasi terkait isu 2,8 persen sekolah menjadi klaster Covid-19 selama menggelar PTM. Ia menegaskan, data 2,8 persen itu merupakan angka kumulatif selama masa pandemi.
“Angka 2,8 persen satuan pendidikan walaupun itu sudah kecil tetapi itu pun data kumulatif bukan data per 1 bulan, jadi itu semua dari seluruh masa Covid ini bukan dari bulan terakhir di mana PTM terjadi,” kata Nadiem.
Baca Juga: KPAI Minta PTM untuk TK, PAUD dan SD Harus Ditunda Pasca Munculnya Klaster Sekolah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.