JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersyukur wilayahnya kini menjadi pusat yang paling terkendali Covid-19.
Menurut Anies, hal tersebut terlihat dari penurunan angka kasus aktif di DKI Jakarta yang sangat jauh berbeda dengan bulan Juli lalu.
Pada bulan Juli, kata Anies, tercatat sekitar 113 ribu orang. Sementara kini, sudah turun menjadi sekitar delapan ribu kasus saja.
"Kita bersyukur kondisi Covid-19 sudah lebih terkendali hari hari ini. Kita menengok bulan Juli lalu, betapa Jakarta menjadi pusat (Covid-19). Saat ini Jakarta juga menjadi pusat, tapi pusat paling terkendali," kata Anies Baswedan saat memberi sambutan di acara pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Tak hanya penuruan angka kasus aktif Covid-19, kata Anies, wilayahnya juga mengalami penurunan jumlah angka kematian.
Berdasarkan data yang dilansir dari laman resmi Covid-19 DKI Jakarta, pihaknya mencatat angka kasus aktif per Senin (24/8/2021) sebanyak 8124 orang. Sedangkan angka kematian sebanyak 10 orang.
Menurut Anies, angka kematian yang tercatat di DKI Jakarta menunjukkan sebuah kenormalan dalam sebuah kota.
Baca Juga: Anies Baswedan: Positivity Rate Jakarta Sudah di Bawah 10 Persen Sejak Minggu Lalu
Dalam pidato, Anies menyebut kematian di wilayahnya berada di kisaran angka 18 orang per hari. Sedangkan, pada Juli lalu tercatat sebanyak 400 orang.
"Itu artinya seperti normalnya sebuah kota yang dalam satu hari tentu ada kematian. Delapan belas itu adalah angka yang biasanya kita alami sehari hari," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, DKI Jakarta mengalami penurunan level dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari yang sebelumnya level 4 menjadi level 3.
Beberapa penilaiannya meliputi ketersediaan tempat tidur (BOR) khusus Covid-19 yang mulai berkurang dan angka kematian yang menurun.
Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pendisiplinan kepada masyarakat dengan menerapkan kebijakan ganjil genap.
Menurut Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengungkapkan pihaknya mengurangi jumlah ruas jalan yang menjadi target penerapan sistem ganjil genap.
Kawasan ganjil genap yang semula diberlakukan di delapan titik, kini hanya dilakukan di tiga titik.
"Satu minggu ke depan mulai tanggal 26-30 Agustus kita akan berlakukan jadi tiga kawasan," kata Sambodo, di Polda Metro Jaya, Selasa (24/8/2021).
Baca Juga: Anies Baswedan Akui RS di Jakarta Sempat Kolaps akibat Ledakan Covid-19, Selamat karena PPKM
Adapun tiga ruas jalan yang diberlakukan sistem ganjil genap di Jakarta yakni:
Dia juga menjelaskan bahwa sistem ganjil genap berlaku pada pukul 06.00 hingga pukul 20.00 WIB.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk melanjutkan penerapan PPKM level 2-4 di Jawa dan Bali hingga 30 Agustus 2021.
Terdapat beberapa daerah yang status PPKM-nya diturunkan dari level 4 ke level 3, salah satunya DKI Jakarta.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.