Kompas TV nasional update corona

Pemerintah Siapkan 11 Ton Beras untuk Bantu Masyarakat Terdampak PPKM Darurat Jawa-Bali

Kompas.tv - 15 Juli 2021, 11:27 WIB
pemerintah-siapkan-11-ton-beras-untuk-bantu-masyarakat-terdampak-ppkm-darurat-jawa-bali
Tangkapan layar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan saat memberikan keterangan kepada wartawan dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Senin (5/7/2021). (Sumber: Kompas TV/Ant)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah akan kembali meluncurkan program bantuan beras kepada masyarakat di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.

“Selain bansos yang telah disalurkan, nanti juga akan ada program bantuan beras,” terang Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, sekaligus penanggungjawab PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan melalui keterangan virtualnya, Kamis (15/7/2021).

Bantuan itu, kata Luhut, ditujukan untuk masyarakat yang terdampak PPKM darurat.

“Jangan sampai ada rakyat yang kelaparan,” imbuh dia. 

“Sekali lagi, jangan sampai ada rakyat yang kelaparan,” kata Luhut mengulangi dengan tegas.

Baca Juga: Bima Arya Ungkap Rapat Evaluasi PPKM Darurat, Luhut Instruksikan Gelar Patroli hingga Permukiman

Menurut rencana, beras ini akan dibagikan sebanyak 11 ribu ton beras untuk bantuan se-Jawa Bali selama PPKM Darurat.

“Penyaluran akan dilakukan secepatnya, paling lambat minggu ke-dua Juli,” ucap Luhut.

Dijelaskannya, bahwa setiap satu kepala keluarga (KK) akan mendapat 10 kilogram beras.

Target penerima bantuan itu, lanjut Luhut, adalah pekerja harian dan informal.

Terutama di daerah padat penduduk (slum area) yang terkena dampak PPKM Darurat.

Pada slide yang ditampilkan Luhut, tertulis bahwa bantuan beras tersebut akan menyasar; pedagang pasar, ojek online, supir taksi/sngkot, pedagang kaki lima, pedagang asongan, pemilik dan petugas warung makan, kuli bangunan/pelabuhan, pemulung, dan lain-lain.

“Kriteria penerima bantuan dapat ditentukan lebih lanjut sesuai situasi di lapangan. TNI-Polri akan mengatur distribusi bantuan, jangan sampai menimbukan kerumunan,” jelas Luhut.

Baca Juga: Luhut Angkat Bicara Soal Evaluasi PPKM Darurat & Persiapan 300 Ribu Paket Obat untuk Pasien Covid-19

Pada kesempatan sama, Luhut juga angkat bicara soal penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia yang mencatatkan rekor hingga 54.517 kasus per kemarin, Rabu (14/07/2021).

Ia mengakui, ada kenaikan kasus Covid-19 selama PPKM Darurat yang telah berlangsung selama 12 hari sejak 3 Juli 2021 lalu.

"Posisi perubahan ada kenaikan selama PPKM Darurat 44,51% kasus harian, kemarin 54.517 kasus, saya kira ini menjadi angka tertinggi," ujarnya.

Luhut pun memperkirakan angka kasus ini masih berpotensi naik.

Namun pihaknya berharap agar masa inkubasi akibat terpapar varian delta ini antara 14-21 hari.

"Ini bisa saja naik, tapi kita harap kalau masalah inkubasi Delta ini antara 14-21 hari, jadi itu yang kita lihat," ujarnya.

Kendati demikian, dia mengatakan bila kasus Covid-19 ini relatif masih terkendali.

"Tentu kita harus cermat lihat ini PPKM Darurat ketat relatif naik, tapi terkendali," imbuhnya.

Baca Juga: Update 14 Juli: Rekor! Warga Penerima Vaksin Covid-19 Dosis Pertama Tembus Hampir 2 Juta Orang




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x