Namun, menurut dia, belum terselenggaranya pertemuan tatap muka terbatas secara menyeluruh dikarenakan kendala perizinan Pemerintah Daerah (Pemda) atau Satgas Covid-19 di daerah.
Baca Juga: Sejumlah Orang Tua Siswa Tolak Sekolah Tatap Muka
"Jadi alasannya sebenarnya bukan karena belum divaksinasi, atau yang lain atau seperti orang tua belum mengizinkan. Tetapi yang mayoritas sebut belum tatap muka itu karena belum diizinkan pemda/satgas daerah," sambung dia seperti dikutip dari Kompas.com.
Maka dari itu, Nadiem meminta anggota dan pimpinan Komisi X DPR agar dapat menyampaikan kepada pemerintah daerah terkait sekolah tatap muka terbatas.
Secara khusus, dia mendorong Komisi X DPR mengadvokasi atau mendorong pemda masing-masing daerah pilihan (dapil) agar sekolah tatap muka terbatas segera diterapkan.
"Karena ini butuh waktu untuk pelatihan, preparasi dan lain-lain. Jadi harus dimulai dari sekarang. Mohon dukungan bapak ibu Komisi X untuk membantu advokasi tersebut di daerahnya masing-masing," tandas dia.
Lebih lanjut Nadiem menjelaskan, meski mengaku memahami kekhawatiran orang tua, namun dia menyebut penundaan membuka sekolah bisa berdampak panjang.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Solusi Pendidikan Pandemi (3) | BERKAS KOMPAS
Pembukaan sekolah Juli nanti juga berdasarkan pertimbangan usai dirinya membaca dan mendengar langsung keluhan para pelajar di media sosial.
"Kami upayakan pendidik dan tenaga kependidikan jadi prioritas penerima vaksinasi Covid-19," tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.