Baca Juga: Gibran Tegur Hotel dan Restoran di Solo Gara-gara Temuan Kerumunan saat Buka Puasa Bersama
Kota Solo juga memiliki 85 warung makan yang menjual masakan daging anjing, selain rumah-rumah jagal kotor.
“Perdagangan ini menimbulkan risiko amat besar penyebaran dan penularan rabies karena banyak anjing berasal dari Jawa Barat di mana rabies masih menjadi endemik,” tulis DMFI.
Koalisi ini juga menyatakan 93% masyarakat mendukung pelarangan daging anjing. Wilayah di sekitar Solo, seperti Karanganyar, Salatiga, dan Sukoharjo juga sudah menerbitkan larangan daging anjing.
“Pelarangan di Solo akan mengirimkan pesan tegas bahwa Solo adalah kota maju yang, memprioritaskan kesehatan dan keamanan warganya, serta kesejahteraan hewan di atas keuntungan dan kebiasaan minoritas kecil masyarakat,” ujar DMFI.
Menurut DMFI, hanya 3 persen penduduk Jawa Tengah yang pernah mengonsumsi daging anjing.
Video investigasi DMFI menampilkan praktik kejam pemotongan dan perdagangan anjing di Solo. Beberapa anjing terlihat berada dalam kerangkeng di bak truk.
Baca Juga: Lakukan Kekerasan Seksual terhadap Anjing dan Remaja di Bawah Umur, Dokter Hewan Ini Ditangkap
Investigasi DMFI juga memperlihatkan bagaimana para pelaku dengan memukuli anjing sampai lemas.
Anjing-anjing itu dipukuli sambil diikat di dalam karung. Setelah itu, jagal akan menyembelih dan memotong anjing-anjing itu.
Para penjual anjing mengaku tahu bahwa konsumsi daging anjing tak sesuai tuntunan agama mereka.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.