“Apa yang dilakukan Ahok harus dilanjutkan seharusnya. Sehingga penataan kota Jakarta dalam mengatasi masalah banjir itu menyeluruh tidak parsial dan tidak sifatnya politis. Kalau sifatnya politis, ga akan selesai-selesai,” ujar Benny Susetyo.
“Jangan kebijakan yang baik itu karena berbeda pandangan politik tidak diteruskan. Harusnya sesuatu yang sudah didesain dan memberi manfaat bagi keselamatan bagi banyak orang yang dilanjutkan,” tambah Benny.
Bagi Benny, persoalan banjir Jakarta juga terjadi karena tidak adanya political will dalam pengentasannya.
Baca Juga: Kritik Pedas Giring untuk Anies: Jangan Cuma Lempar Kesalahan Banjir Kiriman
“Kalau ada kemauan politiknya dari pemimpinnya, elit-elitnya, maka penyelesaian banjir ini bisa diselesaikan tidak sektoral, tetapi menyeluruh,” kata Benny.
“Menyeluruh artinya harus ada sistem drainase ya, harus ada sistem pengaturan debit ya, maka harus dibangun bendungan,” imbuh Benny.
Benny menuturkan, zaman Ahok memimpin dalam upaya penanganan banjir Jakarta dilakukan pengerukan dan pembersihan drainase. Kemudian, pembersihan selokan hingga banyak pasukan oranye dan kuning yang siaga ketika curah hujan melebihi kapasitas.
Baca Juga: Anies: Ada 5 Orang Korban Tewas karena Banjir Kemarin
“Ini kan masalah mendasarnya adalah bagaimana kebijakannya tidak pernah continue, dan tidak pernah kita serius mengatasi banjir Jakarta ini. Selama tidak ada keseriusan mengatasi banjir di Jakarta, ya akan terus terjadi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Benny mengatakan saat ini teknologi sudah bisa memantau hujan. Artinya, sebagai pemimpin seharusnya Anies mempersiapkan kebijakan yang jelas dan terukur untuk mengatasi banjir.
Baca Juga: Hasto Ungkap, Menteri PU Marah-Marah karena Susah Kerja Sama dengan Anies Tangani Banjir Jakarta
“Jangan kita menyalahkan alam, karena curah hujan tinggi, cuaca ekstrem, kemudian seolah-olah alam, padahal manusia diberi oleh tuhan kemampuan. Kemampuan untuk apa? Memprediksi, setiap masalah itu ada cara untuk mengatasinya,” tegas Benny.
Benny menilai banjir yang terjadi juga terjadi karena kesalahan manusia yang serakah dan koruptif dalam kebijakan. Sehingga, wilayah-wilayah yang seharusnya menjadi resapan justru dibangun mall dan lainnya.
“Jadi kalau kita lihat fenomena banjir, ini tidak hanya fenomena alam, tetapi juga fenomena manusia yang serakah, karena manusia tidak mau memperhatikan ekosistem lingkungan. Jadi hancur ya lingkungan seperti ini,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.