JAKARTA, KOMPAS.TV- Satelit Telkom-3 sampai saat ini masih belum jelas keberadaannya setelah dilaporkan hilang. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperkirakan Satelit Telkom-3 yang dikabarkan jatuh pada Jumat (5/2/2021) lalu berada di sekitar Mongolia atau China bagian utara.
Sebagaimana diketahui, satelit milik PT Telekomunikasi Indonesia ini merupakan kali pertama jatuhnya benda antariksa berukuran besar milik Indonesia.
Satelit Telkom-3 (COSPAR-ID 2012-044A, NORAD-ID 38744) diketahui merupakan satelit buatan ISS Reshetnev, Rusia berdasarkan pesanan PT Telkom Indonesia, Tbk.
Baca Juga: Masih Hilang, Satelit Telkom-3 Diperkirakan Jatuh di Mongolia atau China Bagian Utara
Satelit tersebut diluncurkan pada 6 Agustus 2012 dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, tetapi masalah teknis menyebabkannya gagal mencapai orbit.
Detail Satelit Telkom-3
Satelit Telkom-3 sendiri memiliki berat 1.903 kilogram. Awalnya satelit tersebut akan ditempatkan di orbit geostasioner di ketinggian 35.401 km dari bumi pada 118 derajat bujur timur atau di atas Selat Makassar.
Akan tetapi masalah pada roket peluncur kemudian membuat satelit hanya berada pada ketinggian 266 km hingga 5.013 km dari bumi.
Sejak gagal mencapai orbitnya, satelit Telkom-3 hanya menjadi sampah antariksa selama 8,5 tahun terakhir.
Baca Juga: Foto Satelit Tunjukkan Kehancuran Akibat Kebakaran Besar di Perbatasan Afghanistan – Iran
Satelit tersebut berputar-putar mengitari bumi dengan bentuk orbit yang sangat elips hingga jarak terdekat dan terjauh satelit ini dari Bumi berkisar 267-5.015 km.
Satelit Telkom-3 terbang melintasi permukaan bumi di antara 49,9 derajat lintang utara dan 49,9 derajat lintas selatan.
Untuk diketahui, setiap benda yang diluncurkan dari bumi dan mengitari bumi akan mengalami penurunan ketinggian orbit.
Serta akan mengalami sirkulerisasi orbit (orbit semakin menyerupai lingkaran).
Pada akhirnya sampah antariksa tersebut akan masuk kembali ke atmosfer bumi.
Baca Juga: China Luncurkan Roket Long March 8 Kirimkan 5 Satelit ke Orbit
Mengutip dari laman resmi Lapan, jatuhnya satelit Telkom-3 diperkirakan memiliki resiko korban jiwa yang amat rendah, yakni sekitar 1:140000.
Pertimbangan utama perkiraan resiko tersebut adalah distribusi populasi manusia di muka bumi tahun 2021 serta inklinasi orbit Satelit Telkom-3.
Nilai resiko tersebut jauh di bawah ambang yang mengkhawatirkan.
Baca Juga: Militer Iran Klaim Pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh Libatkan Satelit dan Kecerdasan Buatan
Sebagai contoh, negara seperti Amerika Serikat menggunakan ambang 1:10000.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.