JAKARTA, KOMPAS TV - Tim Disaster Victims Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, (9/1/2021).
Adapun jenazah yang berhasil teridentifikasi masing-masing atas nama Fao Nuntius Zai, bayi yang baru berusia 11 bulan, Yuni Dwi Saputri (34); Iuskandar (52); Oke Dhurrotul Jannah (24), seorang pramugari; dan satu lagi tidak disebutkan namanya
Baca Juga: KNKT: Diduga Mesin Pesawat Sriwijaya Air Masih Hidup Sebelum Membentur Laut
“Sedangkan kelima tak bisa disebutkan karena keluarganya menginginkan agar identitasnya tak disampaikan dan kami menghargai dan menghormatinya,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri, Brigjen Rusdi Hartono, dikutip dari Kompas.com, Minggu (17/1/2021).
Rusdi mengatakan, kelima jenazah tersebut berhasil diidentifikasi petugas berdasarkan DNA.
Sementara itu, Kepala Laboratorium DNA Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokkes) Polri, Kombes Dr. Ratna menjelaskan sumber identifikasi para jenazah Sriwijaya Air.
“Yang pertama adalah dengan nokor antemortem 15 atas nama Fao Nuntius Zai, jenis kelamin laki-laki, teridentifikasi menggunakan pembanding dari ayah kandung,” ujar Ratna.
Baca Juga: Rumah Arneta Korban Sriwijaya Air Dibobol Maling
Jenazah kedua Yuni Dwi Saputri (34) dengan jenis kelamin perempuan. Tim DVI Polri menggunakan data DNA Yuni pakai properti sikat gigi miliknya.
“Tapi kalau ini menggunakan properti sebagai kepemilikan pribadi. Jadi, ini properti milik Yuni Dwi Saputri yang diberikan keluarganya,” ujar Ratna.
Tim DVI Polri mendapatkan DNA milik Yuni secara utuh lewat sikat gigi. Penelurusan DNA lewat properti sikat gigi berbeda jika menelusuri DNA lewat orang tua.
“Kalau yang orang tuanya adalah separuh punyanya ibu, separuh punyanya ayah,” ucap Ratna.
Baca Juga: Mengharukan, Jenazah Indah Korban Sriwijaya Air Disambut Ratusan Warga di Kampung Halaman
Sementara korban atas nama Iuskandar (52), berjenis kelamin laki-laki, tim DVI Polri mendapatkan data pembanding dari anak kandungnya. Oke Dhurrotul Jannah diidentifikasi menggunakan data DNA pembanding dari ibu kandung.
Hingga saat ini, dari total 62 korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, sebanyak 29 korban telah berhasil teridentifikasi.
Rusdi mengatakan, tim DVI Polri akan terus melakukan proses identifikasi sehingga polisi bisa memberikan kepastian pada keluarga korban.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Baca Juga: Sektor Pencarian CVR Sriwijaya Air SJ182 Dipersempit
Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak. Belakangan, pesawat tersebut ternyata jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Baca Juga: 24 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ182 Sudah Teridentifikasi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.