Kompas TV nasional politik

Program Vaksinasi Covid-19 Berjalan Setelah BPOM Keluarkan Izin Penggunaan

Kompas.tv - 6 Januari 2021, 16:57 WIB
program-vaksinasi-covid-19-berjalan-setelah-bpom-keluarkan-izin-penggunaan
Presiden Jokowi saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara. (Sumber: Youtube Setpres)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV – Program vaksinasi Covid-19 dijalankan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin.

Presiden Joko Widodo menyatakan izin dari BPOM tersebut akan keluar pada minggu ini dan paling lambat pada minggu depan.

Setelah izin keluar, Presiden menyatakan siap sebagai orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19.

Baca Juga: DKI Jakarta Terima 39.200 Dosis Vaksin Covid-19, Wagub DKI: Prioritas Pertama Tenaga Kesehatan

“Kita harapkan minggu ini atau minggu depan keluar. Mungkin sehari atau dua hari setelah itu langsung saya disuntik vaksinnya," ujar Presiden saat membagikan Bantuan Modal Kerja kepada pedagang di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/1/2020).

Presiden menjelaskan alasan menjadi orang pertama untuk membuktikan vaksin Covid-19 aman digunakan. Setelahnya, vaksinasi akan dilakukan terhadap para tenega medis, lalu masyarakat umum.

"Karena sudah melalui uji klinis tidak hanya sekali dua kali, sudah diuji," ujar Presiden Jokowi. 

Jokowi berharap, dengan dimulainya vaksinasi, keadaan akan berangsur-angsur normal.  Namun, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menyuntik 70 persen atau 182 juta penduduk di Tanah Air.

Baca Juga: Vaksinasi Covid Di Purwakarta Mulai 14 Januari

"Tapi kita akan kerja terus, kita berharap nanti kurang lebih selama satu tahun itu bisa kita selesaikan," ujar Presiden Jokowi. 

Instruksi untuk Pemda

Sebelum izin keluar, Presiden Jokowi meminta pemerintah daerah untuk bersiap menjalankan program vaksinasi ini di wilayah masing-masing.

"Saya minta kesiapan-kesiapan kita dalam rangka menuju vaksinasi ini betul-betul agar dicek dan dikontrol oleh para gubernur," ujar Presiden.

Baca Juga: Setelah Presiden, Airin Siap Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19 di Tangsel

Presiden Jokowi menambahkan, hingga saat ini Indonesia telah memesan kurang lebih sebanyak 329,5 juta dosis vaksin dan belum termasuk komitmen opsi penambahan pesanan.

Untuk memastikan resiliensi atau keterjaminan tersedianya vaksin, pemerintah akan mendatangkan ratusan juta dosis vaksin tersebut dari setidaknya lima sumber.

"Dari Sinovac itu 3 juta plus 122,5 juta. Dari Novavax itu 50 juta, dari COVAX/GAVI itu 54 juta, dari AstraZeneca 50 juta, dan dari Pfizer 50 juta vaksin. Artinya jumlah total yang telah firm order itu 329,5 juta vaksin. Hanya pengaturannya nanti akan dilakukan oleh Menteri Kesehatan," ujar Presiden Jokowi.

Untuk diketahui, dengan memperhitungkan bahwa satu orang membutuhkan dua dosis vaksin dan 15 persen sebagai cadangan sesuai dengan ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), maka total vaksin yang dibutuhkan untuk kurang lebih 181 juta rakyat adalah sekitar 426 juta dosis vaksin.

Baca Juga: Suntik Vaksin Corona Jokowi Disiarkan Langsung

Terkait hal tersebut pemerintah sudah memastikan jumlah kebutuhan dosis vaksin dapat dipenuhi melalui berbagai opsi yang sudah ditempuh.

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x