JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana memastikan bahwa jasad yang ditemukan tewas di tempat pembakaran ban kawasan Hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat, adalah terpidana mati Antoni alias Cai Changpan.
Hal tersebut berdasarkan identifikasi sidik jari dan tato yang ada pada terpidana mati kasus narkoba tersebut.
Nana mengungkapkan, tato tersebut menjadi ciri dan data polisi untuk memburu Cai Changpan setelah kabur dari Lapas Tangerang, Banten.
Baca Juga: Pengakuan Kades soal Warga Lihat Terpidana Cai Changpan Sebelum Tewas: ke Sini Lewat Hutan
"Beberapa ciri-ciri, hasil sidik jari dan beberapa tato ini identik dengan terpidana mati Cai Changpan," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, Senin (19/10/2020).
Menurut Nana, saat ditemukan, jasad Cai Changpan masih utuh. "Fisiknya masih utuh, artinya fisiknya masih bagus, belum lama, baru 1x24 jam ditemukan," ungkap Nana.
Dia pun memastikan bahwa terpidana mati Cai Changpan itu tewas akibat bunuh diri di pabrik pembakaran ban yang berada di Hutan Tenjo.
Kesimpulan itu didapat berdasarkan hasil otopsi jenazah di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Nana menjelaskan, hasil otopsi jenazah mendapat hasil berupa ditemukannya luka lecet tekan pada leher Cai Changpan. Luka tersebut melingkari leher dari arah kiri bawah ke kanan atas.
Sedangkan, hasil pemeriksaan urine, terpidana mati asal Tiongkok ini dipastikan negatif alkohol.
“Penyebab kematian akibat kekerasan tumpul pada orang yang menyumbat napas seseorang,” kata Nana.
Baca Juga: Alasan Jenazah Cai Changpan Diautopsi
Sebelumnya, Cai Changpan yang merupakan terpidana mati kasus narkoba kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Kota Tangerang, Banten.
Selama ini, hutan tersebut menjadi lokasi pelarian Cai Changpan setelah berhasil kabur dari Lapas Kelas I Tangerang pada 14 September lalu.
Sebelum masuk ke dalam hutan, Cai Changpai sempat menemui istri dan anak di rumah yang berlokasi tak jauh dari hutan tersebut.
Kepolisian menduga, Cai Changpan memilih bunuh diri karena dalam posisi terdesak, di tengah buruan tim khusus yang terdiri dari Polda Metro Jaya, Brimob, dan Lapas Tangerang.
Setidaknya ada 291 anggota yang tergabung dalam tim khusus untuk memburu Cai Changpan di dalam hutan.
Sejumlah anggota tersebut melakukan pencarian secara berkala dengan sistem mobile satu dengan yang lainnya.
Sementara Tim Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah merampungkan proses otopsi jasad Cai Changpan.
Baca Juga: Terkuak! Ini Alasan Cai Changpan Bunuh Diri
Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Arif Wahyono mengatakan, tidak ada luka di sekujur tubuh Cai Changpan kecuali di bagian leher.
Upaya Cai Changpan melarikan diri dari tahanan bukan pertama kali dilakukan.
Gembong narkoba asal China yang memiliki 135 kilogram sabu-sabu itu juga pernah kabur dari Rumah Tanahan Bareskrim Mabes Polri pada 24 Januari 2017.
Saat mendekam di Lapas Tangerang, Cai Changpan membuat lubang dari dalam kamar sel menuju gorong-gorong.
Dalam lubang sekitar 2 meter dan panjang diperkirakan 30 meter.
Polisi sudah menetapkan tersangka dua petugas lapas karena dianggap membantu kaburnya Cai Changpan.
Baca Juga: Detik-detik Polisi Temukan Cai Changpan Gantung Diri di Hutan, Sempat Ancam Satpam Sebelum Tewas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.