SUGAPA, KOMPAS.TV - TNI terlibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandara Bilorai, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Baku tembak terjadi pada pukul 17.45 WIT, Senin (12/10/2020), antara KKB dengan Yonif 400 Raider yang sedang mengamankan Bandara Bilorai.
Hal ini dinyatakan Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas TV, Senin (12/10/2020).
“Satuan Yonif 400 Raider bertugas melaksanakan pengamanan bandara untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan sipil dari ancaman KKSB yang sering membuat kekacauan di wilayah Intan Jaya,” ujar Suriastawa.
Dalam baku tembak tersebut, TNI berhasil menyita satu pucuk senjata api laras panjang rakitan yang dilengkapi dengan teleskop, 19 butir munisi kaliber campuran (5,56 mm dan 7,62 mm).
Baca Juga: Sempat Diserang KKB, TGPF Berhasil Selesaikan Tugas di Intan Jaya
Selain itu, Yonif 400 Raider juga dilaporkan berhasil melukai satu orang anggota KKB. Namun saat dilakukan pembersihan di lokasi, korban belum ditemukan.
Menurut Suriastawa, diperkirakan anggota KKB yang mengalami luka tembak itu dibantu melarikan diri oleh kawan-kawannya masuk ke dalam hutan.
“Hingga saat ini TNI terus melakukan pengejaran di daerah Sugapa untuk menangkap gerombolan KKB yang sering melakukan tindakan pengacau keamanan, khususnya di Pos yang dijaga TNI,” ungkapnya.
Suriastawa mengatakan, beberapa hari ini KKSB telah mengganggu Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang hendak melakukan investigasi terkait kematian Pendeta Yeremia Zanambani.
KKSB juga melakukan serangkaian serangan ke pos-pos TNI di Sugapa dan sekitarnya.
TGPF Diserang KKB usai Olah TKP
Rombongan TGPF Intan Jaya mendapat serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Jumat (9/10/2020). Korban serangan KKB tersebut yakni Anggota TGPF Bambang Purwoko, serta Sertu Faisal, anggota Satgas Apter Hitadipa.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menjelaskan serangan terjadi saat rombongan perjalanan ke Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya, usai melakukan olah TKP penembakan pendeta Yeremia Zanambani.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIT, di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hitadipa.
Akibat serang KKB, Bambang yang merupakan Dosen UGM tertembak di bagian pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri. Sementara Sertu Faisal mendapat terluka tembak di bagian pinggang.
Saat ini, sambung Suriastawa, korban sudah berada di UPTD RSUD Sugapa guna mendapat tindakan medis.
"Pukul 16.40 WIT, korban tiba di UPTD RSUD Sugapa untuk tindakan medis," ujar Suriastawa dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/10/2020).
Baca Juga: OPM Menolak TGPF Bentukan Menko Polhukam Mahfud MD
Pendeta Yeremia Zanambani meninggal setalah tertembak orang tidak dikenal di Kampung Bomba, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, Sabtu (19/9/2020) lalu.
Peristiwa tersebut terjadi saat Pendeta Yeremia memberi makan ternaknya di kandang yang berjarak 50 meter dari kediamannya.
Kematian Pendeta Yeremias memunculkan isu tokoh agama tersebut ditembak dalam operasi militer TNI.
TNI telah membantah telah melakukan penembakan. Kabid Humas Polda Papua Ahmad Musthofa Kamal juga mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dengan fitnah yang disebarkan KKB melalui media sosial.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.