Beberapa gejala infeksi saluran kemih yang bisa dialami, yakni nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri di pinggang atau perut bagian bawah, dan keinginan buang air kecil terus menerus.
3. Pelebaran kantung kemih
Saat terlalu menahan buang air, kandung kemih terus terisi urine dan membesar. Jika ini terus berulang, otot-otot kandung kemih bisa melemah dan kehilangan elastisitasnya.
Akibatnya, kandung kemih menjadi "kendur" dan kesulitan berkontraksi untuk mengeluarkan urine secara efisien. Pelebaran kandung kemih dapat mengganggu mekanisme normal pengosongan kandung kemih.
Saraf-saraf yang mengontrol proses ini bisa menjadi terganggu, sehingga sinyal untuk buang air kecil menjadi tidak jelas atau bahkan terhambat.
4. Kerusakan otot dasar panggul
Kebiasaan menahan buang air kecil juga dapat memicu kerusakan otot dasar panggul sehingga meningkatkan risiko inkontinensia urine. Inkontinensia urine merupakan kondisi di mana kontrol kandung kemih berkurang sehingga membuat seseorang sulit menahan buang air kecil.
Baca Juga: Pekerja Sawit Diduga Kena Terkam Harimau saat Buang Air Kecil, Rekan Korban Histeris
5. Batu ginjal
Kebiasaan menahan buang air dapat menyebabkan batu ginjal pada orang-orang yang memiliki riwayat batu ginjal atau memiliki kandungan mineral yang tinggi di dalam urine. Orang-orang yang jarang minum air putih juga memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami batu ginjal.
Itu karena urine kerap mengandung beberapa jenis mineral, seperti asam urat dan kalsium oksalat. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit dan membuat seseorang perlu melakukan prosedur operasi untuk mengeluarkan batu ginjal.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.