2. Lotion antihistamin
Lotion calamine atau krim antihistamin dapat mengurangi rasa gatal dan peradangan.
Dengan begitu, risiko menggaruk yang dapat menyebabkan luka terbuka dan bekas luka pun bisa diminimalisir.
Pasalnya, luka cacar air yang pecah atau tergaruk lebih mudah meninggalkan bekas.
3. Hindari mengoleskan bahan lain tanpa pengawasan dokter
Banyak orang percaya bahwa bahan-bahan alami, sepeti jeruk nipis dapat membantu meredakan gatal dan mempercepat penyembuhan.
Padahal, bahan-bahan lain yang dioleskan pada luka cacar air dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang sudah mengalami peradangan akibat cacar air.
Iritasi ini dapat memperparah kondisi kulit dan meningkatkan risiko munculnya bekas luka, sehingga menimbulkan bekas kehitaman.
Kulit yang terkena cacar air memiliki lapisan pelindung yang rusak.
Penggunaan bahan-bahan yang tidak steril seperti jeruk nipis dapat meningkatkan risiko infeksi pada luka.
4. Jangan mengelupas bekas cacar yang kering
Pada hari ke 6 dan 7 setelah kemunculannya, biasanya gelembung cacar mulai mengering dan disebut krusta.
Krusta adalah lapisan kering yang terbentuk setelah cairan dalam vesikel cacar menguap.
Baca Juga: Bantah Soal Paparan Monkeypox, Dinkes Situbondo Pastikan 20 Siswa Terpapar Cacar AIr
Lapisan ini berperan sebagai pelindung alami kulit selama proses penyembuhan.
Menggaruk atau mengelupas krusta dapat merusak lapisan kulit yang baru terbentuk, sehingga meningkatkan risiko munculnya bekas luka.
Mengelupas bekas cacar air secara paksa juga dapat menggangu proses pembentukan krusta dan dapat memperlambat proses penyembuhan secara keseluruhan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.