JAKARTA, KOMPAS.TV - Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sama pentingnya dengan makan dan minum. Tidur yang cukup penting untuk kesehatan fisik dan mental, serta membantu tubuh untuk membangun sistem kekebalan tubuh.
Kurang tidur bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan dikaitkan dengan sejumlah penyakit kronis. Namun, terlalu banyak tidur juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Melansir laman Healthline, bagi penderita hipersomnia, tidur berlebihan sebenarnya merupakan suatu kelainan medis. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami rasa kantuk yang ekstrem sepanjang hari, yang biasanya tidak dapat diatasi dengan tidur siang.
Baca Juga: Menteri Diminta Selesaikan Masalah Sritex, Wamenaker: Pak Prabowo Mau Buruh Bisa Tidur Nyenyak
Selain hipersomnia, penyebab orang tidur terlalu lama adalah apnea tidur obstruktif. Kondisi ini adalah suatu kelainan yang menyebabkan orang berhenti bernapas sesaat saat tidur.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan tidur dan mengganggu siklus tidur normal.
Tanpa indikasi medis seperti di atas, gangguan kesehatan mental, atau konsumsi obat-obatan tertentu, tidur terlalu lama meningkatkan risiko penyakit kronis. Dikutip dari laman WebMD, berikut dampak negatif tidur terlalu lama dalam kondisi kesehatan yang normal:
1. Meningkatkan risiko diabetes
Tidur terlalu lama dapat mengganggu metabolisme tubuh, termasuk cara tubuh memproses gula (glukosa). Hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin sehingga gula darah sulit dikontrol.
Penelitian menunjukkan bahwa tidur terlalu lama atau kurang setiap malam dapat meningkatkan risiko diabetes. Menurut penelitian, orang yang tidurnya lebih dari 9 jam dapat berisiko dua kali lebih besar terkena diabetes tipe 2 atau toleransi glukosanya terganggu dibandingkan dengan orang yang tidurnya 7 hingga 8 jam.
2. Obesitas
Salah satu dampak negatif yang muncul karena kurang atau kebanyakan tidur adalah obesitas. Tidur terlalu lama dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang mengatur berbagai proses tubuh termasuk metabolisme.
Gangguan ritme sirkadian ini dapat memicu perubahan hormon yang terkait dengan nafsu makan dan metabolisme. Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang tidur selama 9 atau 10 jam setiap malam memiliki kemungkinan 21 persen lebih besar untuk mengalami obesitas selama periode enam tahun, dibandingkan orang yang tidur antara tujuh dan delapan jam.
3. Depresi
Orang dengan depresi sering merasa sangat lelah, bahkan setelah tidur yang cukup. Mereka mungkin mencari cara untuk "melarikan diri" dari perasaan negatif dengan tidur lebih lama.
Namun tidur terlalu lama dapat memperburuk depresi, karena kebiasaan tidur teratur penting untuk proses pemulihan.
4. Sakit kepala
Bagi sebagian orang yang rentan sakit kepala, tidur lebih lama dari biasanya di akhir pekan atau liburan bisa menyebabkan sakit kepala. Para peneliti percaya, kondisi ini disebabkan lantaran efek tidur berlebihan terhadap neurotransmitter tertentu di otak, termasuk serotonin.
Orang yang terlalu banyak tidur di siang hari dan mengganggu tidur malamnya juga mungkin akan menderita sakit kepala di pagi hari.
Baca Juga: Para Menteri dan Wamen Bakal Tidur di Tenda saat Pembekalan di Akmil, Bima Arya: Seru, Menarik
5. Penyakit jantung
Meskipun tidur sangat penting untuk kesehatan, namun tidur yang berlebihan ternyata juga dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Tidur terlalu lama dapat mengubah metabolisme tubuh, termasuk cara tubuh memproses lemak dan gula.
Perubahan metabolisme ini dapat meningkatkan risiko penumpukan plak pada pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan dan serangan jantung.
Sebuah studi yang melibatkan hampir 72.000 wanita menunjukkan bahwa wanita yang tidur 9 hingga 11 jam per malam memiliki kemungkinan 38 persen lebih besar terkena penyakit jantung koroner, dibandingkan wanita yang tidur delapan jam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.