Gangguan ritme sirkadian ini dapat memicu perubahan hormon yang terkait dengan nafsu makan dan metabolisme. Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang tidur selama 9 atau 10 jam setiap malam memiliki kemungkinan 21 persen lebih besar untuk mengalami obesitas selama periode enam tahun, dibandingkan orang yang tidur antara tujuh dan delapan jam.
3. Depresi
Orang dengan depresi sering merasa sangat lelah, bahkan setelah tidur yang cukup. Mereka mungkin mencari cara untuk "melarikan diri" dari perasaan negatif dengan tidur lebih lama.
Namun tidur terlalu lama dapat memperburuk depresi, karena kebiasaan tidur teratur penting untuk proses pemulihan.
4. Sakit kepala
Bagi sebagian orang yang rentan sakit kepala, tidur lebih lama dari biasanya di akhir pekan atau liburan bisa menyebabkan sakit kepala. Para peneliti percaya, kondisi ini disebabkan lantaran efek tidur berlebihan terhadap neurotransmitter tertentu di otak, termasuk serotonin.
Orang yang terlalu banyak tidur di siang hari dan mengganggu tidur malamnya juga mungkin akan menderita sakit kepala di pagi hari.
Baca Juga: Para Menteri dan Wamen Bakal Tidur di Tenda saat Pembekalan di Akmil, Bima Arya: Seru, Menarik
5. Penyakit jantung
Meskipun tidur sangat penting untuk kesehatan, namun tidur yang berlebihan ternyata juga dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Tidur terlalu lama dapat mengubah metabolisme tubuh, termasuk cara tubuh memproses lemak dan gula.
Perubahan metabolisme ini dapat meningkatkan risiko penumpukan plak pada pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan dan serangan jantung.
Sebuah studi yang melibatkan hampir 72.000 wanita menunjukkan bahwa wanita yang tidur 9 hingga 11 jam per malam memiliki kemungkinan 38 persen lebih besar terkena penyakit jantung koroner, dibandingkan wanita yang tidur delapan jam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.