Berbeda dengan ketiga tradisi di atas, masyarakat Riau biasanya melakukan tradisi Pacu Jalur untuk menyambut bulan suci Ramadan.
Tradisi ini cukup unik karena merupakan perlombaan dayung perahu berukuran 40 meter, berisi 40-60 orang. Biasanya, ajang perlombaan Pacu Jalur dilakukan di Sungai Kuantan.
Tradisi ini telah hadir terutama di kalangan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi dalam menyambut bulan Ramadan dan hari besar Islam. Tetapi saat ini, Pacu Jalur juga kerap dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI.
Baca Juga: Potret Antusiasme Warga Berebut Gunungan, Sadranan Tradisi Warga Klaten Jelang Ramadan
Selanjutnya, ada tradisi Munggahan yang kerap dilakukan oleh masyarakat di wilayah Jawa Barat. Munggahan berasal dari bahasa Sunda yang memiliki arti "sampai ke".
Masyarakat Jawa Barat memaknai tradisi ini sebagai sampainya mereka di bulan suci Ramadan.
Tradisi Munggahan kerap dilakukan di akhir bulan Syakban atau beberapa hari sebelum memasuki bulan Ramadan. Mereka melakukannya sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT, serta upaya membersihkan diri dari hal buruk sebelum memasuki bulan penuh keberkahan.
Tradisi ini biasanya dilakukan dengan acara makan bersama, saling meminta maaf dan bersilaturahmi, dan melakukan kegiatan bersih-bersih di makam keluarga.
Tradisi Meugang di kota Serambi Mekkah ini sudah ada sejak zaman kerajaan Aceh Darussalam, sekira abad ke-14.
Masyarakat yang melakukan tradisi ini akan menyembelih atau membeli daging di pasar. Kemudian, daging diolah dan disantap bersama keluara, rekan kerja, dan bahkan warga desa setempat.
Selain menjelang Ramadan, tradisi ini juga kerap dilakukan menjelang Hari Raya Idulfitri dan Iduladha.
Baca Juga: Harga Beras Masih Tinggi Jelang Ramadan, KPPU Bahas Bersama Kementerian dan Asosiasi Pengusaha
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.