Jangan Sembarangan Beli, Ini 6 Efek Samping Body Bleaching

JAKARTA, KOMPAS.TV - Salah satu cara mencerahkan kulit yang tengah populer adalah dengan menggunakan body bleaching yang bisa berupa krim, sabun, atau obat-obatan. 

Sayangnya, metode memutihkan kulit dengan body bleaching dapat membawa efek buruk pada tubuh. Dilansir laman Healthline, Badan Pangan dan Obat-obatan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) tidak merekomendasikan beberapa produk body bleaching.

Terlebih, ada banyak produk body bleaching yang mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti merkuri atau hidrokuinon. Berikut efek samping body bleaching yang harus dipertimbangkan sebelum menggunakannya.

Baca Juga: Yagi Forest Hadirkan Produk Perawatan Tubuh Terinspirasi Forest Bathing

6 Efek Samping Body Bleaching

1. Iritasi kulit

Efek samping body bleaching yang paling ringan adalah iritasi kulit. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology mengungkapkan, bahan kimia seperti merkuri dapat memicu terjadinya iritasi kulit. 

Gejala yang bisa dialami oleh penderita di antaranya perih, gatal, dan kulit yang kemerahan. 

2. Keracunan merkuri

Ada banyak produk body bleaching mengandung merkuri yang beredar di pasaran. Meski tak semua produk jenis ini terbukti berbahaya, Anda harus tetap waspada. 

Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam Journal of Health & Pollution, merkuri sering ditambahkan ke produk pencerah kulit untuk membantu menghambat pembentukan melanin.

Pada orang-orang berkulit gelap, melanin atau pigmen yang memberi warna alami pada kulit seseorang, diproduksi lebih banyak dibandingkan pada orang yang berkulit terang. 

Penggunaan merkuri dipercaya dapat mencerahkan warna kulit. Sayangnya, merkuri merupakan bahan berbahaya yang dapat merusak kesehatan kulit. 

Paparan merkuri dapat menunjukkan gejala keracunan merkuri, sehingga menimbulkan efek samping ruam kemerahan, gatal, lapisan kulit menipis, mati rasa, hipertensi, hingga emosi yang tidak stabil. 

3. Jerawat steroid

Kandungan kortikosteroid yang ada dalam krim pemutih juga dapat menimbulkan jerawat steroid. Jika biasanya jerawat akan muncul di wajah atau punggung, jerawat steroid sebagian besar akan memengaruhi dada, punggung, lengan, dan bagian tubuh lain, apalagi jika krim ini digunakan dalam jangka panjang. 

Gejala yang bisa timbul di antaranya komedo, benjolan merah kecil, benjolan merah besar yang terasa nyeri, serta bekas jerawat. 

4. Dermatitis kontak

Penggunaan produk pemutih kulit dapat menimbulkan risiko dermatitis kontak. Peradangan pada kulit disebabkan adanya kontak antara kulit dan zat tertentu. 

Gejala dermatitis kontak meliputi kulit kering bersisik, gatal, bengkak, kulit kemerahan, dan muncul rasa terbakar.

5. Okronosis

Efek samping body bleaching selanjutnya adalah okronosis, perubahan warna kulit menjadi biru kehitaman.

Kelainan kulit ini merupakan efek samping penggunaan produk yang mengandung hidrokuinon dalam jangka panjang. 

6. Sindrom nefrotik

Penggunaan produk pemutih dengan kandungan merkuri bisa membahayakan ginjal. Salah satunya menyebabkan sindrom nefrotik. 

Baca Juga: Lebih dari 50 Ribu Ibu Hamil di Gaza Tak Dapat Perawatan Layak!

Beberapa gejala yang ditimbulkan adalah pembengkakan di area mata, kaki, dan pergelangan kaki, serta urine berwarna keruh.

Produk body bleaching yang mengandung merkuri dan hidrokuinon memang bisa memberikan hasil instan, namun cukup berisiko.

Daripada membeli produk body bleaching yang mengandung merkuri atau hidrokuinon, Anda lebih baik menggunakan pemutih badan dengan kandungan yang umumnya aman, seperti vitamin C, niacinamide, dan retinol.

Jangan lupa cek izin edar produk tersebut di situs web Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu, sebelum pakai produk pemutih badan, baca cara pakainya dengan saksama.