Keduanya bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru, sehingga menyebabkan seseorang mengalami serangan asma.
Salah satu penyakit yang diakibatkan buruknya kualitas udara adalah bronkitis kronis. Ketika seseorang rutin menghirup udara penuh polutan, bronkitis kronis mungkin akan sulit dihindari.
Bronkitis kronis merupakan kondisi di mana lapisan saluran bronkial, yang membawa udara ke paru-paru, mulai meradang. Seseorang dengan bronkitis kronis mungkin akan mengalami sesak napas, batuk dengan dahak atau lendir yang kental.
Dahak yang dikeluarkan mungkin akan memiliki warna putih, kuning, atau bahkan hijau.
Paparan jangka panjang terhadap polutan udara seperti gas, partikel, atau asap merupakan penyebab terjadinya penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penelitian telah menunjukkan bahwa PPOK lebih sering terjadi pada daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi.
Seseorang yang menderita PPOK mungkin akan kesulitan untuk bernapas dalam kondisi udara tercemar. Dalam kasus yang serius, penyakit akibat polusi udara ini bisa menyebabkan perawatan intensif di rumah sakit atau bahkan berujung kematian.
Gangguan kesehatan mental juga menjadi salah satu penyakit yang dipicu kualitas udara yang buruk. Sebuah penelitian mengamati lebih dari 150 juta catatan medis di Amerika Serikat (AS) dan Denmark.
Hasilnya, orang-orang yang tinggal pada daerah dengan kualitas udara yang buruk di AS, mengalami peningkatan kasus bipolar sebanyak 27 persen dan kasus depresi berat sebanyak 6 persen.
Baca Juga: Inovasi Mahasiswa UMM, Ciptakan Alat Pendeteksi Kualitas Udara
Penyakit autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan yang bertugas melindungi tubuh dari serangan penyakit, justru berbalik menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Penyakit autoimun bisa merusak jaringan, dan menyebabkan terjadinya peradangan di sekitar jantung dan paru-paru.
Partikel dalam polusi udara dapat menyebabkan kanker paru-paru. Sekitar 6 persen kematian di seluruh dunia yang terkait dengan penyakit akibat polusi udara disebabkan oleh kanker paru-paru.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.