Setelah briefing, kata Daniel, ditentukan ditentukan langkah-langkah tepat untuk menindaklanjuti informasi tersebut.
“Personel yang diterjunkan juga mengantisipasi segala kemungkinan konsekuensi risiko dari dampak kondisi yang nantinya dapat berkembang,” ujarnya.
Daniel mengatakan, saat bernegosiasi dengan kelompok bersenjata, ditemukan sebuah titik terang karena pihaknya berhasil mencapai kesepakatan.
Adapun kesepakatan tersebut, yakni kelompok bersenjata tersebut bersedia membebaskan korban yang mereka sandera.
Baca Juga: Cerita Istri Prajurit TNI yang Gugur di Kongo, Sempat Video Call Sebelum Suami Meninggal
“Satgas Indo RDB berperan penting dalam memastikan situasi keamanan terkendali ,” ujar Daniel.
“Selain itu, juga melaksanakan pengamanan ring luar guna mem-back up dan mengambil tindakan apabila terjadi situasi genting dalam proses terjadinya negosiasi sandera.”
Difasilitasi oleh Chief Village dan dua orang MSF team kepada tiga orang bandit yang bersenjatakan AK-47, dalam keadaan aman upaya negosiasi ini pun berhasil.
Dilaporkan, kondisi sandera secara umum stabil, selanjutnya akan diperiksa kesehatannya.
Baca Juga: Prajurit TNI Gugur di Kongo, Jenderal Andika: 1 Lainnya Terluka, Mudah-mudahan Masih Ada Harapan
Apresiasi luar biasa serta ucapan terima kasih disampaikan Chief dan MSF Team kepada Satgas TNI RDB atas kerja keras dalam membantu pembebasan sandera tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.