BANGKOK, KOMPAS.TV - Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) telah meluncurkan National Forest Inventory (NFI) Learning Journey.
Berdasarkan keterangan yang diterima Kompas TV, Kamis (27/3/2025), inisiatif NFI Learning Journey diluncurkan dalam lokakarya regional di Bangkok, Thailand.
Peluncuran inisiatif itu terjadi di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan meningkatnya tekanan pada sumber daya alam.
Baca Juga: Media Israel Sebut Indonesia Bakal Terima 100 Warga Gaza yang Dipindahkan, Kemlu Bereaksi Keras
Hal itu membuat kebutuhan akan data hutan yang akurat amat penting untuk menginformasikan kebijakan dan tindakan yang berkelanjutan.
NFI Learning Journey yang merupakan inisiatif pembelajaran inovatif dan mandiri bertujuan membantu negara-negara anggota merencanakan, mengimplementasikan dan menganalisis investarisasi hutan nasional mereka.
Inisiatif ini menyediakan akses berkelanjutan ke sumber daya yang berharga untuk meningkatkan sistem pengelolaan data hutan dan memperkuat kapasitas internasional.
“Hutan adalah paru-paru planet kita. Data hutan yang akurat, mudah diakses, dan transparan yang disesuaikan dengan kerangka kerja nasional, memungkinkan negara-negara untuk memantau ekosistem, melacak kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dan kontribusi yang ditentukan secara nasional (NDCs),” kata Wakil Perwakilan Regional FAO untuk Asia dan Pasifik Robert Simpson.
“Hal itu yang membuat National Forest Inventories (NFIs) sangat penting untuk mengumpulkan dan menganalisis data ini untuk pengambilan keputusan,” tambahnya.
NFIs menyediakan pendekatan bebasis lapangan dan ilmiah untuk menilai status, tren dan potensi ekosistem hutan.
NFIs juga tetap menjadi standar emas untuk mengumpulkan data terperinci dan terverifikasi di lapangan, termasuk komposisi spesies, biomassa, degradasi hitan, dan kondisi tanah, yang tak dapat ditangkap satelit saja.
Data hutan yang konsisten dan berkualitas tinggi menjadi dasar bagi tindakan nasional seperti restorasi, konservasi, dan pengelolaan hutan berkelanjutan, perencanaan konservasi keanekaragaman hayati, pembuatan kebijakan berbasis bukti, dan memungkinkan pelaporan data hutan kepada FAO (Forest Resource Assessment).
Data NFI juga dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam Sistem Pemantauan Hutan Nasional, dan untuk pelaporan tindakan mitigasi hutan kepada Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim PBB (UNFCCC).
“Data hutan yang andal memberdayakan negara-negara untuk mengambil tindakan kehutanan yang terinformasi di lapangan. Sangat penting bagi kita untuk memberdayakan mereka yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola sumber daya yang berharga ini, dengan pengetahuan dan solusi teknis terbaik yang tersedia,” kata Senior Foresty Officer FAO Julian Fox.
“Dengan memperkuat kapasitas nasional dalam pemantauan hutan, kita membekali negara-negara dengan perangkat yang mereka butuhkan untuk menjaga hutan mereka dan membangun masa depan yang lebih tangguh,” tambahnya.
Baca Juga: Pastikan Idulfitri, Mahkamah Agung Arab Saudi Serukan Warganya Perhatikan Hilal pada Sabtu Malam
Upaya FAO untuk meningkatkan sistem pemantauan hutan nasional (NFMS) sangat penting untuk meningkatkan transparansi data hutan dan memajukan aksi iklim di kawasan Asia dan Pasifik.
Sementara Negara Anggota terus membuat langkah maju dalam pengelolaan hutan, penguatan NFI di tingkat regional amat penting untuk menyediakan data yang konsisten dan akurat.
Hal ini akan membantu Negara Anggota memenuhi komitmen mereka terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan, kesehatan ekosistem, dan mitigasi iklim.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.