Kompas TV internasional kompas dunia

Dokumen Rahasia Pembunuhan JFK Dirilis, Ada Temuan Baru?

Kompas.tv - 19 Maret 2025, 09:58 WIB
dokumen-rahasia-pembunuhan-jfk-dirilis-ada-temuan-baru
FILE - Foto arsip tertanggal 22 November 1963 ini memperlihatkan Presiden John F. Kennedy sedang berkendara dalam iring-iringan mobil bersama ibu negara Jacqueline Kennedy di Dallas, Texas. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Iman Firdaus

DALLAS, KOMPAS.TV – Pemerintah Amerika Serikat merilis ribuan dokumen yang sebelumnya dirahasiakan terkait pembunuhan Presiden John F. Kennedy pada 1963. Dokumen yang terdiri atas lebih dari 31.000 halaman ini diunggah ke situs Arsip Nasional AS pada Selasa (18/3/2025) malam, setelah perintah yang dikeluarkan Presiden Donald Trump tak lama setelah ia menjabat.  

Dengan rilis ini, mayoritas dari total lebih dari 6 juta halaman dokumen terkait kasus pembunuhan Kennedy kini telah tersedia untuk publik. 

Namun, sejumlah peneliti menilai bahwa butuh waktu lama untuk menelaah dokumen-dokumen tersebut dan kemungkinan besar tidak akan ada pengungkapan besar yang bisa mengubah pemahaman terhadap peristiwa bersejarah ini.  

Baca Juga: Trump Perintahkan Dokumen Rahasia Pembunuhan JFK dan Marthin Luther Dibuka: Semuanya Akan Terungkap

Dilansir dari Associated Press, keputusan untuk merilis dokumen ini berawal dari perintah yang dikeluarkan Trump pada 2017. 

Saat itu, Trump mengumumkan bahwa pemerintahannya akan membuka sekitar 80.000 halaman dokumen terkait kasus ini.  

"Kita memiliki banyak dokumen. Anda akan punya banyak bahan untuk dibaca," ujar Trump saat mengunjungi John F. Kennedy Center for the Performing Arts di Washington.  

Arsip Nasional AS menyatakan bahwa sesuai dengan arahan presiden, rilis ini mencakup semua dokumen yang sebelumnya ditahan untuk alasan klasifikasi. 

Sebelum ini, para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 3.000 file belum pernah dirilis sepenuhnya.  

Apakah Ada Temuan Baru?

Salah satu temuan dalam dokumen yang baru dirilis adalah memo dari CIA di St. Petersburg pada 1991. 

Dalam memo tersebut, seorang pejabat CIA bertemu dengan seorang akademisi Amerika Serikat yang memiliki kenalan di KGB.  

Memo itu mengungkapkan bahwa pejabat KGB telah menelaah "lima jilid tebal" berisi informasi tentang Oswald dan menyatakan bahwa Oswald tidak pernah menjadi agen yang dikendalikan oleh KGB. 

Pejabat KGB juga menambahkan bahwa mereka terus mengawasi Oswald selama ia berada di Uni Soviet.  

Selain itu, ada catatan yang menyebutkan bahwa Oswald dinilai memiliki kemampuan menembak yang buruk saat berlatih di Uni Soviet. 

Hal ini memicu kembali pertanyaan lama tentang apakah Oswald mampu melakukan penembakan yang begitu akurat terhadap Kennedy.  

Larry J. Sabato, Direktur University of Virginia Center for Politics dan penulis buku The Kennedy Half-Century, mengatakan bahwa timnya  mulai menganalisis dokumen tersebut. 

Baca Juga: Biden Perintahkan Secret Service Lindungi Keponakan JFK usai Upaya Pembunuhan Trump, Ini Sebabnya

Namun, ia memperingatkan bahwa proses ini akan berlangsung lama.  

"Kami punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam waktu yang lama. Orang-orang harus bersabar," kata Sabato.  

Sejumlah pihak menilai bahwa meski dokumen-dokumen ini menarik, kemungkinan besar tidak akan ada temuan besar yang mengubah pemahaman publik mengenai kasus ini.

Akan tetapi, tetap ada ketertarikan besar terhadap detail yang dapat memberikan gambaran lebih luas mengenai peristiwa tersebut.  

Sejarah Pembunuhan JFK

John F. Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963 di Dallas, Texas. 

Saat itu, iring-iringan kendaraan kepresidenan tengah melintas di pusat kota ketika tembakan terdengar dari lantai enam Gedung Texas School Book Depository.  

Polisi segera menangkap seorang pria berusia 24 tahun, Lee Harvey Oswald, yang diduga menembakkan peluru dari gedung tersebut.

Namun, dua hari kemudian, Oswald tewas ditembak oleh pemilik klub malam, Jack Ruby, saat hendak dipindahkan ke penjara lain.  

Pemerintah AS kemudian membentuk Komisi Warren untuk menyelidiki kasus ini. Setahun setelah kejadian, komisi itu menyimpulkan bahwa Oswald bertindak sendirian dan tidak ada bukti keterlibatan pihak lain dalam pembunuhan ini. 

Akan tetapi, kesimpulan tersebut justru memicu berbagai teori konspirasi yang bertahan hingga kini.    

Keputusan untuk membuka dokumen terkait pembunuhan Kennedy sebenarnya sudah diatur sejak awal 1990-an. 

Pemerintah federal AS kala itu mewajibkan semua dokumen dimasukkan dalam satu koleksi di Arsip Nasional dan dibuka sepenuhnya pada 2017, kecuali ada alasan khusus yang diajukan oleh presiden.  

Meski Trump awalnya menyatakan akan merilis seluruh dokumen, ia kemudian menahan sebagian dengan alasan keamanan nasional. 

Hal ini juga berlanjut pada era pemerintahan Joe Biden, yang masih menyimpan sebagian dokumen dengan pertimbangan serupa.  

Sabato mengatakan bahwa banyak dokumen yang masih ditutupi dengan sensor besar, terutama yang berkaitan dengan Kuba dan aktivitas CIA terkait Oswald.  

"Ada sesuatu yang sangat sensitif jika mereka masih menyembunyikan paragraf, halaman, atau bahkan beberapa halaman dalam satu dokumen," katanya.  

Beberapa dokumen yang telah dibuka sebelumnya menunjukkan bagaimana badan intelijen AS beroperasi saat itu, termasuk catatan tentang kunjungan Oswald ke kedutaan Uni Soviet dan Kuba di Mexico City beberapa minggu sebelum pembunuhan.  

Baca Juga: Gedung Putih Ungkap Netanyahu Minta Restu Trump sebelum Gempur Gaza, Ancam Neraka Akan Pecah


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x