Kompas TV internasional kompas dunia

Korban Serangan Israel di Gaza Tembus 200 Orang, Perundingan Gencatan Senjata Terhenti

Kompas.tv - 18 Maret 2025, 11:32 WIB
korban-serangan-israel-di-gaza-tembus-200-orang-perundingan-gencatan-senjata-terhenti
Seorang korban tewas akibat serangan tentara Israel dibawa ke rumah sakit di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Selasa 18 Maret 2025. (Sumber: Foto AP/Mohammad Jahjouh)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Edy A. Putra

"Israel akan mulai sekarang, bertindak melawan Hamas dengan meningkatkan kekuatan militer," kata kantor Netanyahu seperti dikutip dari The Associated Press.

AS Dukung Israel dan Salahkan Hamas

Gedung Putih berusaha menyalahkan Hamas atas pertempuran yang baru terjadi. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes mengatakan kelompok perlawanan Palestina itu bisa saja membebaskan tawanan untuk memperpanjang gencatan senjata tetapi ia menuding Hamas memilih menolak dan melakukan perang.

Utusan AS Steve Witkoff, yang telah memimpin upaya mediasi bersama Mesir dan Qatar, sebelumnya telah memperingatkan bahwa Hamas harus segera membebaskan tawanan yang masih hidup atau membayarnya dengan harga yang mahal. 

Baca Juga: Demo Anti-Israel di Kampus AS, Trump Peringatkan Penangkapan Aktivis Palestina Akan Terus Berlanjut

Seorang pejabat Israel, yang berbicara dengan syarat anonim, menyebut Israel menyerang militer, pemimpin, dan infrastruktur Hamas dan berencana untuk memperluas operasi di luar serangan udara. 

Pejabat itu menuduh Hamas berusaha membangun kembali dan merencanakan serangan baru. Dia mengatakan militan dan pasukan keamanan Hamas dengan cepat kembali ke jalan-jalan dalam beberapa minggu terakhir setelah gencatan senjata mulai berlaku.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengancam gerbang neraka akan terbuka di Gaza jika para tawanan tidak dibebaskan.

"Kami tidak akan berhenti bertempur sampai semua sandera kami pulang dan kami telah mencapai semua tujuan perang," katanya. 

Pembicaraan Gencatan Senjata Tahap Kedua Terhenti

Sejak gencatan senjata berlaku pada 19 Januari lalu, Hamas telah membebaskan 25 tawanan Israel dan delapan jenazah lainnya, ditukar dengan hampir 2.000 warga Palestina yang ditahan Israel.

Namun sejak gencatan senjata itu berakhir dua minggu lalu, kedua belah pihak belum dapat menyetujui gencatan senjata tahap kedua yang bertujuan membebaskan 59 tawanan yang tersisa, yang 35 di antaranya diyakini telah tewas.

Mereka juga diharapkan akan menyepakati berakhirnya perang dalam gencatan senjata tahap kedua.

Hamas telah menuntut diakhirinya perang dan penarikan penuh pasukan Israel sebagai ganti pembebasan tawanan yang tersisa.

Israel mengatakan tidak akan mengakhiri perang sampai menghancurkan kemampuan pemerintahan dan militer Hamas dan membebaskan semua tawanan.

Sementara Netanyahu telah berulang kali mengancam akan melanjutkan perang.

"Hal ini terjadi setelah Hamas berulang kali menolak membebaskan sandera kami dan menolak semua tawaran yang diterimanya dari utusan presiden AS, Steve Witkoff, dan dari para mediator," kata kantor Netanyahu pada Selasa pagi.

Baca Juga: Israel Kembali Serang Gaza dan Bunuh 80 Orang, Mengakhiri Gencatan Senjata


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press, Al Jazeera

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x