Baca Juga: CEO Telegram Bongkar Rahasia DeepSeek: AI China yang Bakal Kalahkan Teknologi Barat!
Hingga saat ini, belum jelas bagaimana penyelidikan ini akan berdampak pada operasi Google di China.
Beberapa analis menduga penyelidikan ini terkait dengan dominasi Google dalam sistem operasi Android, yang digunakan oleh hampir semua merek ponsel kecuali Apple dan Huawei.
John Gong, profesor ekonomi di University of International Business and Economics, menyatakan hampir semua produsen smartphone, kecuali Apple dan Huawei, harus membayar lisensi kepada Google untuk menggunakan sistem Android.
"Saat ini, Google yang berada dalam sorotan. Namun, ini masih sebatas penyelidikan dan belum mencapai keputusan akhir," ujar Gong.
Adapun Huawei telah mengembangkan sistem operasinya, HarmonyOS, setelah masuk dalam daftar hitam AS pada 2019.
Larangan tersebut mencegah perusahaan China itu bekerja sama dengan perusahaan AS, termasuk Google.
Google sebelumnya juga menghadapi tuduhan pelanggaran hukum persaingan usaha di beberapa negara lain, seperti Uni Eropa, Korea Selatan, Rusia, India, dan Turki.
Investigasi terhadap Google dipandang sebagai bagian dari ketegangan perdagangan yang terus meningkat antara AS dan China.
Beberapa pakar menilai bahwa penyelidikan ini bisa menjadi alat negosiasi di tengah perselisihan perdagangan kedua negara.
Meskipun belum ada keputusan final, Google kini menghadapi tantangan baru di tengah meningkatnya pengawasan global terhadap praktik bisnisnya.
Baca Juga: Google Akui Kesalahan Data Kurs Rupiah Rp8.170 per 1 USD, Ini Penjelasannya
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.