Kompas TV internasional kompas dunia

Teman Kenang Prajurit AS yang Gugur Dalam Tabrakan Pesawat: Patriot Cemerlang dan Tak Kenal Takut

Kompas.tv - 3 Februari 2025, 19:15 WIB
teman-kenang-prajurit-as-yang-gugur-dalam-tabrakan-pesawat-patriot-cemerlang-dan-tak-kenal-takut
Kapten Angkatan Darat Rebecca M. Lobach, dari Durham, N.C., terlihat selama upacara Presidential Medal of Freedom di Ruang Timur Gedung Putih, 4 Januari 2025, di Washington. Rebecca merupakan salah satu korban tewas dalam tabrakan antara pesawat American Airlines dan helikopter Black Hawk di Washington DC, Rabu(29/1/2025). (Sumber: Foto AP/Manuel Balce Ceneta, Arsip)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Gading Persada

“Rebecca adalah orang yang brilian dan tak kenal takut, dia pilot berbakat dan jagoan latihan fisik,” tulis Winkie dalam unggahannya di media sosial.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh Angkatan Darat, keluarga Lobach mengatakan Rebecca memiliki lebih dari 450 jam waktu terbang dan memperoleh sertifikasi sebagai pilot-in-command setelah melalui pengujian ekstensif oleh pilot paling senior dan berpengalaman di batalionnya.

Angkatan Darat merilis nama dua prajurit Black Hawk lainnya pada hari Jumat, tetapi merahasiakan nama Rebecca Lobach hingga hari Sabtu atas permintaan keluarganya. Sersan Staf Ryan Austin O’Hara, 28, dari Lilburn, Georgia, adalah kepala kru. Satu orang prajurit lainnya yang gugur adalah Kepala Perwira 2 Andrew Loyd Eaves, 39, dari Great Mills, Maryland, yang merupakan seorang pilot.

“Rebecca adalah seorang patriot, dia mencintai negaranya," kata teman dekatnya, Sam Brown, kepada WNCN-TV.
Sementara itu rekannya yang lain, Lexi Freas memuji bimbingan Rebecca karena telah menginspirasinya untuk menjadi perwira penerbangan di Garda Nasional Distrik Columbia.

Baca Juga: Pesawat United Airlines Terbakar Saat Akan Lepas Landas, Penumpang Dievakuasi

"Dia tidak hanya peduli tentang menjadi seorang pemimpin dan menjadi perwira terbaik yang dia bisa, tetapi juga tentang menjadi pilot terbaik yang dia bisa," kata Freas.

Teman lainnya, Sabrina Bell, mengatakan Rebecca sangat teliti dalam segala hal yang dilakukannya. “Dia tidak pernah melakukan sesuatu dengan setengah hati, dia tidak pernah melakukan sesuatu secara impulsif," ujarnya.

Keluarga Lobach mencatat bahwa dia bertugas sebagai advokat korban pelecehan/serangan seksual dan pencegahannya yang bersertifikat dan bercita-cita untuk menjadi dokter setelah dia keluar dari Angkatan Darat.

"Kami sangat terpukul atas kehilangan Rebecca yang kami cintai. Dia adalah bintang yang cemerlang dalam hidup kami semua. Dia baik, murah hati, brilian, lucu, ambisius, dan kuat. Tidak ada yang bermimpi lebih besar atau bekerja lebih keras untuk mencapai tujuannya (selain Rebecca)," kata pernyataan keluarga seperti dikutip dari The Associated Press.

"Kami meminta Anda untuk menghormati privasi kami saat kami berduka atas kehilangan yang menghancurkan ini," tambah keluarga Lobach.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x