“Putra saya akan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk pertama kalinya dalam penerbangan malam, dan paspor pertamanya tak memiliki stempel,” bunyi postingannya dikutip dari The Guardian, Sabtu (4/1/2025).
Orang tua sang bocah, Kang Ko, 43 tahun, bersama istrinya Jin Lee-Seon (37), beserta putranya sedang kembali dari liburan keluarga ke luar negeri untuk pertama kalinya saat mereka tewas dalam kecelakaan.
Sang ayah sendiri merupakan Humas dari klub bisbol profesional KIA Tigers.
Korban lainnya adalah keluarga berisi 9 orang yang terbentang dari tiga generasi.
Yang tertua, berusia 79 tahun, baru kembali dari liburan dengan istrinya, kedua putri dan satu menantunya, serta seorang cucu perempuan dan tiga cucu laki-laki.
Sementara itu, 41 penumpang penerbangan tersebut baru kembali dari paket tur liburan.
Satu dari dua warga Thailand yang tewas adalah Sirithon Chaue, seorang mahasiswa 22 tahun yang mendapatkan beasiswa untuk belajar manajemen bisnis penerbangan dari Bangkok Universitas, dan hanya tiga bulan sebelum lulus saat kecelakaan.
Ia tengah melakukan perjalanan ke Jeju untuk mengunjungi ibunya, dan mungkin tengah mencari kesempatan bekerja di sana.
“Ia selalu memimpikan untuk bekerja sebagai pramugari,” ujar sang paman, yang menggambarkan Sirithon sebagai kebanggaan keluarga.
Baca Juga: Tembok yang Ditabrak Jeju Air dan Sebabkan 179 Orang Tewas Ternyata Membingungkan Pilot
Sementara itu, kemarahan juga dirasakan keluarga korban karena lamanya otoritas untuk secara resmi mengidentifikasi korban.
Salah satu yang meluapkan amarahnya adalah Shin Gyun-ho, yang kehilangan dua cucu dan menantu laki-lakinya.
Ia bahkan menghancurkan pengeras suara yang digunakan untuk pengarahan kepolisian.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.