“Membayangkan pikirannya di saat-saat terakhir membuat saya menitikkan air mata,” lanjutnya.
Pengguna media daring lainnya juga mengungkapkan perasaan mereka melihat video tersebut.
“Melihat dinding mendekat sementara pesawat terus melaju. Ketakutan dan ketidakberdayaan pasti tak terbayang,” tulisnya.
Insiden tragis itu terjadi setelah pendaratan mengalami malafungsi saat pesawat akan mendarat.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan mencatat dalam sebuah pengarahan, Selasa (31/12/2024), bahwa jika kedua mesin gagal, sistem hidrolik dapat mengalami malafungsi yang berpotensi memengaruhi roda pendaratan.
“Namun dalam skenario kegagalan sistem yang lengkap, ada tuas manual yang dapat digunakan,” ujar seorang pejabat Kementerian.
Baca Juga: Netanyahu Akhirnya Setuju Kirim Delegasi Israel ke Qatar, Negosiasi Perdamaian Gaza Kembali Dimulai
Pakar penerbangan meyakini bahwa pilot kemungkinan menggunakan kontrol manual selama kecelakaan.
“Jika kedua mesin gagal dan sistem hidrolik tak berfungsi, pilot harus mengandalkan kontrol manual berbasis kabel,” tutur Profesor Operasi Penerbangan di Universitas Katolik Kwandong, Jeong Yun-sik.
“Ini membutuhkan kekuatan yang signifikan, dan mungkin kapten serta kopilot bekerja sama dalam mengendalikannya,” lanjutnya.
Sumber : The Korea Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.