NEW ORLEANS, KOMPAS.TV — FBI terus menyelidiki serangan di New Orleans, Amerika Serikat (AS), yang menewaskan 15 orang. Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Rabu (1/1/2025) malam bahwa FBI menemukan video yang diunggah sang pengemudi mobil ke media sosial beberapa jam sebelum serangan.
Dalam video itu, tersangka mengatakan ia terinspirasi oleh kelompok ISIS dan mengungkapkan keinginan untuk membunuh.
Insiden itu mengubah Bourbon Street yang meriah menjadi kekacauan yang mengerikan. Selain korban tewas, puluhan orang lainnya terluka saat pengemudi menabrakkan mobilnya ke kerumunan orang.
Zion Parsons, 18 tahun, dari Gulfport, Mississippi, mengatakan dia melihat truk itu "meledak, melempar orang-orang seperti dalam adegan film, melemparkan orang-orang ke udara."
"Mayat-mayat, mayat-mayat berserakan di jalan, semua orang berteriak dan berteriak," kata Parsons, yang temannya Nikyra Dedeaux termasuk di antara orang-orang yang tewas.
Baca Juga: Truk Tabrak Pejalan Kaki Saat Tahun Baru di New Orleans dan Tewaskan 15 Orang, Pelaku Ditembak
"Ini bukan sekadar aksi terorisme. Ini kejahatan," kata Kepala Polisi New Orleans Anne Kirkpatrick seperti dikutip dari The Associated Press.
“Pengemudi itu bertekad keras untuk menciptakan pembantaian dan kerusakan," ujarnya.
FBI mengidentifikasi pengemudi tersebut sebagai Shamsud-Din Jabbar, 42 tahun, warga negara AS dari Texas, dan mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk menentukan kemungkinan adanya hubungan pelaku dengan organisasi teroris.
"Kami tidak yakin bahwa Jabbar sepenuhnya bertanggung jawab," kata Asisten Agen Khusus FBI Alethea Duncan dalam sebuah konferensi pers.
Para penyelidik menemukan sejumlah bahan peledak rakitan, termasuk dua bom pipa yang disembunyikan di dalam pendingin dan dihubungkan dengan kabel untuk diledakkan dari jarak jauh.
Menurut pihak berwenang, Jabbar mengendarai truk pikap sewaan ke trotoar, melewati mobil polisi yang diposisikan untuk menghalangi lalu lintas kendaraan. Sistem pembatas yang dimaksudkan untuk mencegah serangan kendaraan sedang diperbaiki sebagai persiapan untuk acara Super Bowl yang akan diadakan pada bulan Februari.
“Jabbar dibunuh oleh polisi setelah ia keluar dari truk dan melepaskan tembakan ke arah petugas,” kata Kirkpatrick.
Sebuah foto yang beredar di kalangan pejabat penegak hukum menunjukkan Jabbar yang berjanggut mengenakan kamuflase di samping truk setelah ia terbunuh.
Baca Juga: Ini Pelaku Penabrakan saat Tahun Baru di New Orleans yang Tewaskan 15 Orang, Terlibat ISIS?
Seperti dikutip dari The Associated Press, buletin intelijen mengatakan ia mengenakan rompi antipeluru dan helm. Bendera kelompok ISIS juga ditemukan di kait gandengan truk yang dikemudikannya.
Jabbar bergabung dengan Angkatan Darat AS pada tahun 2007. Ia bertugas aktif dalam bagian sumber daya manusia dan teknologi informasi dan ditugaskan ke Afghanistan dari tahun 2009 hingga 2010. Dia kemudian dipindahkan ke Cadangan Angkatan Darat pada tahun 2015 dan keluar pada tahun 2020 dengan pangkat sersan staf.
Sebelumnya, sebuah mobil truk menabrak pejalan kaki yang merayakan pergantian tahun di New Orleans. Insiden tersebut terjadi Rabu (1/1/2025) dini hari saat pergantian tahun.
Kerusuhan itu mengubah suasana Bourbon Street yang meriah menjadi kekacauan mengerikan dengan korban yang terluka, tubuh berlumuran darah, dan pejalan kaki yang berlarian mencari tempat aman di dalam kelab malam dan restoran.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.