"Kami tidak yakin bahwa Jabbar sepenuhnya bertanggung jawab," kata Asisten Agen Khusus FBI Alethea Duncan dalam sebuah konferensi pers.
Para penyelidik menemukan sejumlah bahan peledak rakitan, termasuk dua bom pipa yang disembunyikan di dalam pendingin dan dihubungkan dengan kabel untuk diledakkan dari jarak jauh.
Menurut pihak berwenang, Jabbar mengendarai truk pikap sewaan ke trotoar, melewati mobil polisi yang diposisikan untuk menghalangi lalu lintas kendaraan. Sistem pembatas yang dimaksudkan untuk mencegah serangan kendaraan sedang diperbaiki sebagai persiapan untuk acara Super Bowl yang akan diadakan pada bulan Februari.
“Jabbar dibunuh oleh polisi setelah ia keluar dari truk dan melepaskan tembakan ke arah petugas,” kata Kirkpatrick.
Sebuah foto yang beredar di kalangan pejabat penegak hukum menunjukkan Jabbar yang berjanggut mengenakan kamuflase di samping truk setelah ia terbunuh.
Baca Juga: Ini Pelaku Penabrakan saat Tahun Baru di New Orleans yang Tewaskan 15 Orang, Terlibat ISIS?
Seperti dikutip dari The Associated Press, buletin intelijen mengatakan ia mengenakan rompi antipeluru dan helm. Bendera kelompok ISIS juga ditemukan di kait gandengan truk yang dikemudikannya.
Jabbar bergabung dengan Angkatan Darat AS pada tahun 2007. Ia bertugas aktif dalam bagian sumber daya manusia dan teknologi informasi dan ditugaskan ke Afghanistan dari tahun 2009 hingga 2010. Dia kemudian dipindahkan ke Cadangan Angkatan Darat pada tahun 2015 dan keluar pada tahun 2020 dengan pangkat sersan staf.
Sebelumnya, sebuah mobil truk menabrak pejalan kaki yang merayakan pergantian tahun di New Orleans. Insiden tersebut terjadi Rabu (1/1/2025) dini hari saat pergantian tahun.
Kerusuhan itu mengubah suasana Bourbon Street yang meriah menjadi kekacauan mengerikan dengan korban yang terluka, tubuh berlumuran darah, dan pejalan kaki yang berlarian mencari tempat aman di dalam kelab malam dan restoran.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.