KURSK, KOMPAS.TV - Serangan tentara Korea Utara disebut telah membuat pasukan Ukraina terdesak di Kursk.
Hal itu membuat pasukan Presiden Volodymyr Zelenskyy menjadikan sungai sebagai tameng alami.
Korps Angkatan Darat ke-11 Korea Utara telah berbaris dalam pertempuran di sepanjang tepi wilayah pertahanan pasukan Ukraina seluas 250 mil persegi di Oblast (daerah setingkat provinsi) Kursk, Rusia, akhir pekan lalu.
Baca Juga: Tentara Korea Utara yang Bantu Rusia Tak Boleh Diremehkan, Para Pembelot Ini Ungkap Alasannya
Barisan panjang infanteri Korea Utara berlari langsung menabrak tembok rentetan tembakan Ukraina.
Meski tentara Korea Utara disebut mengalami sejumlah kekalahan, namun ada satu pertempuran di mana mereka membuat Ukraina terdesak.
Menurut kelompok analis Ukraina itu, serangan yang diklaim kemenangan besar bagi tentara Korea Utara itu terjadi di Plekhove, sebuah desa di tepi timur Sungai Psel.
Dikutip dari Forbes, Kamis (19/12/2024), 100 orang tentara garnisun Ukraina awalnya bisa bertahan melawan dua gelombang putaran 150 tentara Korea Utara.
Namun, para penyerang terus berdatangan dan membuat mereka kesulitan.
“Tentara Korea Utara melakukan penyerangan secara massal, atau lebih tepatnya secara berkerumun,” kata jurnalis Ukraina Andriy Tsaplienko.
Garnisun Ukraina di Plekhove akhirnya mundur ketika gelombang ketiga serangan tentara Korea Utara muncul dari timur.
Meski begitu, Pusat Pertahanan Strategis Ukraina (CDS) megungkapkan mundurnya tentara Ukraina itu sebenarnya sudah diperhitungkan.
“Pasukan Ukraina tak bergantung pada Plekhove dengan cara apa pun, tetapi mundur ke utara Sungai Psel,” bunyi pernyataan mereka.
CDS mengungkapkan sungai menjadi tameng alami antara kombinasi pasukan Rusia-Korea Utara dan unit utama Ukraina di area tersebut, Brigade Mesin ke-61.
“Ini memaksa musuh untuk menyeberangi medan terbuka untuk menyerang posisi yang tata letaknya tidak mereka ketahui, mereka akan terkena serangan UAV dan artileri,” ungkap CDS.
Pasukan Ukraina telah menembaki tentara Korea Utara dan Rusia yang berjuang untuk mendekati sungai, menyeberanginya dan membangun jembatan pada hari-hari sejak Plekhove jatuh ke tangan pasukan Kim Jong-un.
“Puluhan serangan selama beberapa hari terakhir telah berakhir di dekat pertahanan Ukraina,” lapor CDS.
Serangan-serangan yang gagal tersebut diyakini menambah jumlah kerugian yang dialami Rusia dan Korea Utara.
Hanya dalam pertempuran akhir pekan pertama, Korps Angkatan Darat ke-11 Korea Utara mungkin telah kehilangan 4 persen personelnya.
Bagi Ukraina, menyerahkan wilayah apa pun di Kursk adalah hal yang berisiko.
Pengunduran diri yang diperhitungkan dari Plekhove memberikan dampak yang menonjol sedalam lima mil.
Baca Juga: Mobil Tabrak Kerumunan di Pasar Natal Jerman Tewaskan 2 Orang Termasuk Anak-Anak, Disebut Aksi Teror
CDS mengungkapkan pihak Ukraina dengan terampil menggunakan taktik medan dan manuver. Namun, bagian menonjol Kursk menawarkan sedikit medan, dan sedikit ruang untuk bermanuver.
Sumber : Forbes
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.