Meski begitu, Pusat Pertahanan Strategis Ukraina (CDS) megungkapkan mundurnya tentara Ukraina itu sebenarnya sudah diperhitungkan.
“Pasukan Ukraina tak bergantung pada Plekhove dengan cara apa pun, tetapi mundur ke utara Sungai Psel,” bunyi pernyataan mereka.
CDS mengungkapkan sungai menjadi tameng alami antara kombinasi pasukan Rusia-Korea Utara dan unit utama Ukraina di area tersebut, Brigade Mesin ke-61.
“Ini memaksa musuh untuk menyeberangi medan terbuka untuk menyerang posisi yang tata letaknya tidak mereka ketahui, mereka akan terkena serangan UAV dan artileri,” ungkap CDS.
Pasukan Ukraina telah menembaki tentara Korea Utara dan Rusia yang berjuang untuk mendekati sungai, menyeberanginya dan membangun jembatan pada hari-hari sejak Plekhove jatuh ke tangan pasukan Kim Jong-un.
“Puluhan serangan selama beberapa hari terakhir telah berakhir di dekat pertahanan Ukraina,” lapor CDS.
Serangan-serangan yang gagal tersebut diyakini menambah jumlah kerugian yang dialami Rusia dan Korea Utara.
Hanya dalam pertempuran akhir pekan pertama, Korps Angkatan Darat ke-11 Korea Utara mungkin telah kehilangan 4 persen personelnya.
Bagi Ukraina, menyerahkan wilayah apa pun di Kursk adalah hal yang berisiko.
Pengunduran diri yang diperhitungkan dari Plekhove memberikan dampak yang menonjol sedalam lima mil.
Baca Juga: Mobil Tabrak Kerumunan di Pasar Natal Jerman Tewaskan 2 Orang Termasuk Anak-Anak, Disebut Aksi Teror
CDS mengungkapkan pihak Ukraina dengan terampil menggunakan taktik medan dan manuver. Namun, bagian menonjol Kursk menawarkan sedikit medan, dan sedikit ruang untuk bermanuver.
Sumber : Forbes
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.