Baca Juga: Suriah Makin Bergejolak, Milisi Irak yang Didukung Iran Sudah Mulai Masuk untuk Perangi Pemberontak
Sementara itu, Robert Wood, Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, mengatakan kelompok Hayat Tahrir Al Sham, yang telah dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh AS dan PBB, menjadi salah satu perhatian utama.
"Kami jelas memiliki kekhawatiran terhadap kelompok ini," kata Wood.
"Kami akan terus membela dan melindungi personel dan posisi militer AS, yang tetap penting untuk memastikan bahwa ISIS tidak akan pernah bangkit lagi di Suriah," ucapnya.
Ia juga menyinggung keterlibatan aktor-aktor regional dalam konflik ini, termasuk Iran, Rusia, dan Hizbullah, yang menurutnya, tengah melemah akibat konflik di tempat lain.
Kondisi ini, lanjut Wood, mendorong kelompok-kelompok di Suriah untuk memanfaatkan situasi tersebut.
Di sisi lain, pemerintah Suriah menuding serangan kelompok pemberontak tersebut tidak mungkin terjadi tanpa persetujuan dari Turki dan Israel.
Perwakilan Suriah di PBB, Koussay Aldahhak, mendesak Dewan Keamanan untuk mengutuk serangan yang dilakukan oleh HTS.
"Apakah Anda menerima serangan teroris ini oleh kelompok teroris yang tercantum dalam daftar Dewan Keamanan terhadap salah satu negara Anda atau, saya kira, negara mana pun yang menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa?" tanya Aldahhak di hadapan Dewan Keamanan.
Suriah pun mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan kecaman yang jelas dan tegas terhadap serangan yang dilakukan oleh “sebuah organisasi yang terdaftar sebagai entitas teroris oleh PBB, yang terdiri dari puluhan ribu teroris asing”.
Baca Juga: Balas Ulah Pemberontak, Jet Tempur Suriah dan Rusia Tingkatkan Serangan ke Aleppo
Sumber : The National
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.