Kompas TV internasional kompas dunia

AS Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh, Putin Bakal Gunakan Senjata Nuklir?

Kompas.tv - 18 November 2024, 22:21 WIB
as-izinkan-ukraina-serang-rusia-dengan-rudal-jarak-jauh-putin-bakal-gunakan-senjata-nuklir
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato pada pertemuan Dewan Keamanan mengenai pembaruan doktrin nuklir di Kremlin di Moskow, Rusia, Rabu, 25 September 2024. (Sumber: Sputnik)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

Pada Juni lalu, saat pertemuan dengan kepala badan berita internasional, Putin mengungkapkan rekasinya jika Ukraina mendapat peluang menembak target di dalan wilayah Rusia dengan senjata Eropa.

Alih-alih bakal membalas dengan senjata nuklir, Putin justru memiliki caranya sendiri.

“Pertama, tentu saja kami meningkatkan sistem pertahanan udara kami. Kami akan menghancurkan rudal mereka,” kata sang presiden.

“Kedua kami percaya jika seseorang berpikir amat mungkin memasok senjata seperti itu ke zona perang demi menyerang wilayah kami dan menciptakan masalah untuk kami, kenapa kami tidak memasok senjata kami dari kelas yang sama ke wilayah dunia di mana mereka akan menargetkan fasilitas dari negara yang melakukan hal ini ke Rusia?” tambahnya.

Dengan kata lain, mempersenjatai musuh Barat untuk menyerang kepentingan Barat di luar negeri menjadi sesuatu yang telah dipikirkan.

Sekutu Putin, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko juga mengonfirmasikan tentang pemikiran Rusia tersebut.

Lukashenko mengungkapkan, ia telah membicarakan masalah tersebut saat bertemu pejabat Barat.

“Saya memperingatkan mereka. ‘Kawan, hai-hati dengan rudal jarak jauh,” kata Lukashenko menirukan apa yang dikatakannya kepada para pejabat itu.

“Houthi mungkin akan mendatangi Putin dan meminta sistem senjata pantai yang bisa melakukan serangan menakutkan ke kapal,” tambahnya.

“Bagaimana jika ia membalas Anda karena menyuplai senjata jarak jauh ke Zelenskyy, dengan memasok Houthi dengan sistem rudal Bastion? Bagaimana jika kapal induk terkena tembakan? Satu-satu antara Inggria dan Amerika? Apa yang kemudian terjadi?” lanjut Lukashenko.

Baca Juga: Pemimpin Iran Ali Khamenei Diisukan Koma, Fotonya dalam Kondisi Bugar Langsung Muncul

Namun demikian, media Rusia berusaha menenangkan tensi, dengan mengatakan Rusia memiliki kemampuan menghalau rudal jarak jauh yang ditembakkan Ukraina.

“Angkatan bersenjata Rusia sebelumnya telah mencegat rudal ATCMS selama serangan di pantai Krimea,” kata seorang pakar militer kepada surat kabar Izvestia.

Mereka pun menyatakan bahwa Presiden terpilih Donald Trump kemungkinan akan merevisi keputusan tersebut.




Sumber : BBC Internasional




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x