Namun, dewan tersebut diganggu oleh politik dan pertikaian internal, dan telah lama berselisih dengan Conille.
Organisasi seperti Organisasi Negara-negara Amerika mencoba dan gagal untuk menengahi perselisihan dalam upaya menyelamatkan transisi yang rapuh.
Proses tersebut mengalami pukulan lain pada bulan Oktober ketika tiga anggota Dewan Presiden Transisi menghadapi tuduhan korupsi.
Dari penyelidik antikorupsi yang menuduh mereka meminta suap sebesar $750.000 dari seorang direktur bank pemerintah untuk mengamankan pekerjaannya.
Baca Juga: Gangster Haiti Bangun Koalisi dan Kuasai 80 Persen Ibu Kota, Polisi Kewalahan
Seperti dikutip dari The Associated Press, laporan tersebut merupakan pukulan yang signifikan bagi Dewan Presiden Transisi yang beranggotakan sembilan orang dan diperkirakan akan semakin mengikis kepercayaan masyarakat terhadap Dewan Presiden Transisi.
Anggota yang dituduh melakukan penyuapan adalah Smith Augustin, Emmanuel Vertilaire, dan Louis Gérald Gilles.
Mirisnya, anggota yang melakukan penyuapan termasuk di antara mereka yang menandatangani dekrit tersebut.
Hanya satu anggota, Edgard Leblanc Fils, yang tidak menandatangani perintah tersebut.
Langkah yang diambil oleh dewan transisi tersebut dikecam oleh beberapa pihak di Haiti seperti mantan Menteri Kehakiman Bernard Gousse.
Ia mengatakan kepada media lokal bahwa pemecatan Conille adalah "ilegal".
Karena dewan tersebut telah melampaui kewenangannya dan karena tuduhan korupsi yang ditujukan kepada mereka.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.