TEL AVIV, KOMPAS.TV - Militer Israel menyebut pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah telah tewas dalam sebuah serangan udara yang dilancarkan di Beirut pada hari Jumat (27/9/2024) kemarin.
Menurut keterangan dari militer Israel, Sabtu (28/9/2024), serangan tersebut berhasil menargetkan tempat pertemuan para pemimpin Hizbullah yang tengah berada di markas besar mereka di kawasan Dahiyeh, yang terletak di selatan Beirut.
Dilansir dari The Associated Press, selain Nasrallah, Ali Karki, Komandan Front Selatan Hizbullah serta sejumlah komandan lainnya juga dikabarkan tewas dalam serangan tersebut.
Sebagai dampak langsung dari serangan ini, militer Israel juga mengeklaim bahwa serangan udara tersebut mampu menyebabkan kehancuran besar, dengan enam gedung apartemen rata dengan tanah.
Pernyataan resmi dari Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan, serangan udara Israel pada hari Jumat lalu menyebabkan setidaknya enam orang tewas dan 91 lainnya terluka.
Meskipun Hizbullah belum memberikan komentar resmi terkait tewasnya Nasrallah, serangan ini memperburuk ketegangan yang sudah memanas antara kedua pihak.
Setelah serangan tersebut, Israel melanjutkan serangkaian serangan udara terhadap posisi-posisi Hizbullah.
Sementara kelompok militan tersebut membalas dengan meluncurkan puluhan roket ke wilayah utara Israel.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Hantam Beirut Diklaim Menyasar Pemimpin Hizbullah, AS Mengaku Tidak Diberitahu
Dalam menanggapi eskalasi ini, militer Israel juga mengerahkan pasukan cadangan dengan mengaktifkan tiga batalyon cadangan pada Sabtu pagi.
Sebelumnya, dua brigade telah dikirim ke wilayah utara Israel untuk melakukan pelatihan persiapan invasi darat yang kemungkinan akan dilancarkan jika konflik terus berlanjut.
Keadaan di Beirut dan wilayah sekitarnya semakin memburuk.
Di kawasan selatan Beirut, asap mengepul dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel.
Jalan-jalan yang biasanya ramai kini tampak sepi, dengan banyaknya warga yang mengungsi.
Sebagian besar dari mereka tidur di ruang terbuka seperti alun-alun umum, pantai, atau bahkan di dalam mobil mereka.
Sementara itu, ribuan orang yang selamat dari serangan berusaha mengungsi menuju pegunungan yang terletak di sekitar ibu kota.
Mereka membawa serta bayi dan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan, lebih dari 720 orang telah tewas dalam serangan-serangan yang berlangsung sepanjang minggu ini.
Hal ini menjadikannya sebagai salah satu pertempuran terbesar dalam setahun terakhir.
Tim penyelamat yang masih bekerja di lokasi serangan mengkhawatirkan jumlah korban tewas yang kemungkinan akan terus bertambah, seiring dengan proses pencarian korban di bawah reruntuhan bangunan.
Baca Juga: Kemarahan Iran Atas Serangan Israel Ingin Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah: Kelewat Batas!
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.