Selama kampanye, ia berusaha menenangkan kekhawatiran tersebut dengan menyatakan bahwa perubahan akan dilakukan melalui konsultasi dengan IMF dan berkomitmen untuk memastikan pembayaran utang.
Dia berencana membubarkan Parlemen dalam waktu 45 hari setelah berkuasa dan mencari mandat baru dalam pemilihan umum.
Dari 38 kandidat yang bersaing, Dissanayake dikenal sebagai wajah baru yang mampu berbicara dengan rakyat tentang kesulitan yang mereka hadapi.
Baca Juga: Demi Berhemat di Tengah Krisis, Sri Lanka Pangkas Sepertiga Kekuatan Militernya hingga Tahun 2030
Menurut Bhavani Fonseka, peneliti senior di Colombo’s Centre for Policy Alternatives, Dissanayake menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan perubahan dari elite politik yang ada.
Sri Lanka akan memilih pemimpin yang diharapkan dapat membawa negara keluar dari krisis ekonomi dan mengakhiri korupsi yang telah mengakar.
Dissanayake dan Premadasa berjanji akan merundingkan kembali kesepakatan IMF untuk membuat langkah penghematan lebih dapat diterima.
Hasil pemilihan ini akan menentukan apakah Sri Lanka masih percaya pada kepemimpinan Wickremesinghe dan arah pemulihan ekonominya.
Banyak pemilih berharap pemimpin baru dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.