Kompas TV internasional kompas dunia

Angka Kelahiran di Korea Selatan Naik untuk Pertama Kalinya dalam 8 Tahun Terakhir

Kompas.tv - 28 Agustus 2024, 13:52 WIB
angka-kelahiran-di-korea-selatan-naik-untuk-pertama-kalinya-dalam-8-tahun-terakhir
Ilustrasi. Sebanyak 56.838 bayi lahir di Korea Selatan pada periode April hingga Juni 2024, meningkat 1,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (Sumber: Freepik)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

SEOUL, KOMPAS.TV - Jumlah bayi yang lahir di Korea Selatan mengalami peningkatan untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir, pada kuartal kedua 2024. 

Peningkatan ini terjadi di tengah krisis angka kelahiran yang sangat rendah di negara tersebut.

Menurut data Statistik Korea yang dirilis pada Rabu (28/8/2024), sebanyak 56.838 bayi lahir pada periode April hingga Juni 2024, meningkat 1,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ini merupakan peningkatan pertama sejak kuartal keempat 2015, ketika angka kelahiran juga naik sebesar 0,6 persen.

Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan tahunan jumlah bayi baru lahir yang untuk pertama kalinya terjadi sejak September 2022, dengan kenaikan 2,8 persen pada April 2024. 

Pada bulan Mei, angka kelahiran kembali naik 2,7 persen (year on year/yoy atau tahun ke tahun) sejalan dengan peningkatan jumlah pasangan yang baru menikah pascapandemi Covid-19.

Baca Juga: Korea Selatan Proyeksikan Penurunan Drastis Usia Kerja Tahun 2024 akibat Tingkat Kelahiran Rendah

Ilustrasi. Sebanyak 56.838 bayi lahir di Korea Selatan pada periode April hingga Juni 2024, meningkat 1,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (Sumber: Shutterstock)

Namun, pada bulan Juni, jumlah bayi baru lahir mengalami penurunan sebesar 1,8 persen menjadi 18.242 bayi, yang merupakan angka terendah untuk bulan Juni.

Tingkat kesuburan total, yang merupakan rata-rata jumlah anak yang diperkirakan akan dilahirkan oleh seorang perempuan sepanjang hidupnya, tercatat sebesar 0,71 pada kuartal kedua 2024. 

Angka ini sama dengan tahun sebelumnya dan tetap menjadi rekor terendah. Angka ini juga jauh di bawah batas 2,1 kelahiran per perempuan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas populasi tanpa imigrasi.

Jumlah kematian di Korea Selatan juga mengalami peningkatan tipis sebesar 1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 84.147 pada kuartal kedua 2024. 

Hal ini menyebabkan populasi Korea Selatan berkurang sebanyak 27.309 orang. Jumlah kematian di negara tersebut telah melampaui jumlah kelahiran sejak kuartal keempat 2019.

Data juga menunjukkan jumlah pasangan yang menikah meningkat tajam sebesar 17,1 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai 55.910 pasangan pada periode April hingga Juni 2024.

Baca Juga: Fenomena Banyak Sekolah Tutup di Jepang, Imbas Menurunnya Tingkat Kelahiran

Ini merupakan pertumbuhan tercepat kedua dalam sejarah Korea Selatan. Sementara jumlah pasangan yang bercerai menurun 2,7 persen dibandingkan tahun lalu, menjadi 22.831 pasangan.

Korea Selatan sedang menghadapi perubahan demografi yang mengkhawatirkan. 

Banyak generasi muda yang memilih untuk menunda atau bahkan membatalkan rencana untuk menikah atau memiliki anak. 

Perubahan ini dipengaruhi oleh norma sosial dan gaya hidup yang berubah, serta harga rumah yang tinggi dan pasar kerja yang semakin sulit.

Korea Selatan diperkirakan akan menjadi negara dengan mayoritas penduduk lanjut usia pada tahun 2072, dengan usia rata-rata penduduk meningkat dari 44,9 tahun pada 2022 menjadi 63,4 tahun. 

Sementara populasi Korea Selatan diprediksi akan menurun menjadi sekitar 36,22 juta pada tahun 2072, dibandingkan dengan 51,73 juta pada 2023.


 




Sumber : Yonhap




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x