JOHOR, KOMPAS TV – Misteri masih menyelimuti insiden tenggelamnya kapal perang cepat Malaysia, KD Pendekar, usai menabrak sebuah objek bawah laut misterius yang belum teridentifikasi.
Pertanyaan besar terus menghantui tentang apa sebenarnya yang ditabrak kapal berusia 45 tahun tersebut.
Insiden tersebut terjadi pada Minggu (25/8/2024) setelah kebocoran besar terdeteksi di ruang mesin KD Pendekar, yang segera menyebabkan kapal itu terendam air.
Meskipun kru berusaha keras untuk menutup kebocoran, kapal seberat 260 ton itu akhirnya tenggelam di lepas pantai Johor bagian selatan beberapa jam kemudian.
Baca Juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Sebut Barat Tidak Perlu Ajarkan Demokrasi dan HAM ke Dunia Muslim
Beruntung, semua 39 kru kapal berhasil dievakuasi tanpa mengalami cedera.
KD Pendekar tenggelam di posisi dua mil laut tenggara Tanjung Penyusop, Johor, saat sedang bertugas.
Menurut pernyataan resmi Angkatan Laut Malaysia, kebocoran tersebut berkemungkinan besar disebabkan oleh kapal yang menabrak objek bawah laut.
Namun, hingga kini, belum ada kejelasan tentang apa sebenarnya yang ditabrak oleh KD Pendekar, sehingga memicu spekulasi dan pertanyaan yang mendalam.
Menteri Pertahanan Malaysia Mohamed Khaled Nordin segera memerintahkan inspeksi terhadap kapal-kapal yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun, termasuk KD Pendekar. Inspeksi diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti dari insiden tersebut.
Baca Juga: Dua Helikopter Bertabrakan, 10 Personel Militer Malaysia Tewas
“Kami menyadari bahwa beberapa kapal kami memang sudah tua, namun itu kemungkinan besar bukan penyebab utama… yang terpenting, tidak ada nyawa yang hilang,” ujar Khaled, seperti dikutip dari Harian Metro.
Namun, pernyataan tersebut tidak meredakan spekulasi tentang objek misterius yang mungkin menyebabkan KD Pendekar tenggelam.
KD Pendekar pada masa jayanya adalah kapal perang paling canggih Angkatan Laut Malaysia, dilengkapi rudal Exocet Block 1 serta meriam 57mm di depan dan meriam 40mm di belakang.
Kapal ini dibangun oleh Karlskrona Varvet Shipyard di Swedia, diluncurkan pada 11 November 1978, dan diresmikan dalam armada Angkatan Laut Malaysia pada 27 Juli 1979.
Dengan nomor lambung 3513, kapal ini memiliki panjang 43,62 meter dan lebar 7,1 meter, dengan bobot 2.600 ton dan daya tahan operasional hingga tujuh hari.
Baca Juga: Malaysia Luncurkan Skema Adopsi Orangutan untuk Pengimpor Minyak Sawit Mereka
Persenjataan utama KD Pendekar meliputi meriam Bofors 57mm dan meriam Bofors 40mm/70, memberikan daya tembak serbaguna terhadap sasaran di laut maupun udara.
Di tengah upaya modernisasi armada, dengan rencana pengoperasian kapal perang pesisir pertama pada 2026 dan negosiasi untuk pembelian kapal misi pesisir dari Turki, insiden ini menjadi pengingat bahwa faktor-faktor tak terduga di bawah laut masih menjadi ancaman serius bagi kapal-kapal yang beroperasi di perairan tersebut.
Jawaban atas apa yang sebenarnya menabrak KD Pendekar masih menjadi misteri yang harus dipecahkan.
Sumber : Associated Press/New Straits Times/The Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.