Baca Juga: Dua Helikopter Bertabrakan, 10 Personel Militer Malaysia Tewas
“Kami menyadari bahwa beberapa kapal kami memang sudah tua, namun itu kemungkinan besar bukan penyebab utama… yang terpenting, tidak ada nyawa yang hilang,” ujar Khaled, seperti dikutip dari Harian Metro.
Namun, pernyataan tersebut tidak meredakan spekulasi tentang objek misterius yang mungkin menyebabkan KD Pendekar tenggelam.
KD Pendekar pada masa jayanya adalah kapal perang paling canggih Angkatan Laut Malaysia, dilengkapi rudal Exocet Block 1 serta meriam 57mm di depan dan meriam 40mm di belakang.
Kapal ini dibangun oleh Karlskrona Varvet Shipyard di Swedia, diluncurkan pada 11 November 1978, dan diresmikan dalam armada Angkatan Laut Malaysia pada 27 Juli 1979.
Dengan nomor lambung 3513, kapal ini memiliki panjang 43,62 meter dan lebar 7,1 meter, dengan bobot 2.600 ton dan daya tahan operasional hingga tujuh hari.
Baca Juga: Malaysia Luncurkan Skema Adopsi Orangutan untuk Pengimpor Minyak Sawit Mereka
Persenjataan utama KD Pendekar meliputi meriam Bofors 57mm dan meriam Bofors 40mm/70, memberikan daya tembak serbaguna terhadap sasaran di laut maupun udara.
Di tengah upaya modernisasi armada, dengan rencana pengoperasian kapal perang pesisir pertama pada 2026 dan negosiasi untuk pembelian kapal misi pesisir dari Turki, insiden ini menjadi pengingat bahwa faktor-faktor tak terduga di bawah laut masih menjadi ancaman serius bagi kapal-kapal yang beroperasi di perairan tersebut.
Jawaban atas apa yang sebenarnya menabrak KD Pendekar masih menjadi misteri yang harus dipecahkan.
Sumber : Associated Press/New Straits Times/The Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.