TOKYO, KOMPAS.TV - Ribuan orang di Jepang utara diperintahkan untuk mengungsi akibat ancaman banjir dan longsor dari badai tropis Ampil yang mendekat dari Samudra Pasifik.
Badai tropis Ampil pada Jumat (16/8/2024) diperkirakan akan mencapai perairan dekat Tokyo pada sore hari dan melanjutkan perjalanan ke utara, membawa cuaca buruk ke wilayah Kanto utara dan Tohoku pada Sabtu (17/8).
Menurut Badan Meteorologi Jepang, Ampil memiliki kecepatan angin 162 km/jam dengan tiupan angin yang lebih kencang pada Jumat pagi dan bergerak ke utara dengan kecepatan 15 km/jam.
Badai ini tidak diperkirakan akan mendarat di daratan dan dapat melemah menjadi badai tropis pada hari Minggu. Perintah evakuasi telah dikeluarkan untuk lebih dari 320.000 penduduk Kota Iwaki di Prefektur Fukushima.
Lebih dari 30 tempat aman telah disediakan, termasuk gymnasium sekolah dan pusat komunitas.
Peringatan evakuasi juga dikeluarkan untuk area berisiko di Kota Asahi dan Mobara di prefektur Chiba, timur Tokyo. Ampil diperkirakan akan mencapai perairan di lepas Chiba pada Jumat malam.
Baca Juga: BMKG Sebut Indonesia Patut Waspada Gempa Megathrust Nankai Jepang, Ini Penyebabnya
Tokyo Disneyland, yang biasanya buka hingga pukul 21.00, terpaksa ditutup lebih awal pada pukul 15.00 akibat badai.
Yamato Transport, yang mengirimkan barang untuk Amazon dan perusahaan lain di Jepang, mengumumkan bahwa tidak ada pengiriman yang dilakukan di Tokyo dan daerah sekitarnya pada hari Jumat dan Sabtu.
Kereta Shinkansen yang melayani rute Tokyo-Nagoya dihentikan sepanjang hari, sementara beberapa kereta peluru yang melayani Jepang timur laut serta kereta lokal Tokyo juga dihentikan atau dijadwalkan ulang ke kecepatan yang lebih lambat.
Keputusan mengenai apakah kereta akan mulai beroperasi kembali seperti biasa akan dibuat pada Sabtu pagi, menurut perusahaan kereta api.
Puluhan penerbangan yang berangkat dan tiba di bandara Tokyo Haneda dan Narita, serta di bandara Kansai, Osaka, dan Chubu, dibatalkan.
Pembatalan penerbangan ini memengaruhi sekitar 90.000 penumpang, menurut laporan media Jepang.
Baca Juga: Jepang Keluarkan Peringatan Potensi Gempa Dahsyat dan Tsunami dari Palung Nankai, Ini Penjelasannya
Bandara dan stasiun kereta dipenuhi oleh orang-orang yang berusaha menghindari gangguan perjalanan dari badai.
Cuaca di Tokyo pada hari Jumat tampak mendung dan berangin. Lalu lintas dan kerumunan di jalanan tampak lebih sedikit, sebagian besar karena periode libur musim panas Obon, bukan hanya karena cuaca.
Toko-toko tetap buka. Pejabat memperingatkan masyarakat untuk menjauhi sungai dan pantai serta waspada terhadap angin kencang.
"Kami memprediksi angin yang sangat kencang dan laut yang sangat berbahaya," kata Shuichi Tachihara, kepala peramal cuaca Badan Meteorologi Jepang.
Siaran televisi Jepang menunjukkan penduduk Pulau Hachijojima menutup jendela mereka.
Ampil bergerak melewati kelompok Pulau Hachijo di selatan Tokyo pada siang hari saat badai melanjutkan perjalanan ke utara.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.