Austin sebelumnya menyatakan bahwa USS Abraham Lincoln akan tiba di wilayah tersebut pada akhir bulan ini, tetapi dengan perintah terbaru ini, belum jelas seberapa cepat kapal induk tersebut akan tiba di Timur Tengah. Kapal induk ini membawa jet tempur F-35 dan pesawat tempur F/A-18.
Pentagon juga tidak mengungkapkan seberapa cepat kapal selam berpeluru kendali USS Georgia akan tiba di laut Mediterania.
Selain itu, Austin dan Gallant juga membahas operasi militer Israel di Gaza dan pentingnya mengurangi dampak terhadap warga sipil.
Percakapan ini terjadi sehari setelah serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah yang dijadikan tempat perlindungan di Gaza, menewaskan lebih dari 100 orang warga sipil dan melukai hampir 100 lainnya, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Ini menjadi salah satu serangan paling mematikan dalam perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama 10 bulan.
Pada awal bulan ini, Pentagon mengumumkan bahwa AS akan mengirimkan tambahan kekuatan militer ke Timur Tengah untuk mengantisipasi kemungkinan serangan balasan dari Iran terhadap Israel.
Ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah pembunuhan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, pada 31 Juli di Teheran, dan pembunuhan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, dalam serangan udara di Beirut pada 30 Juli.
Hamas dan Iran menuduh Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh, meskipun Israel belum mengonfirmasi atau membantahnya.
Iran bersumpah akan memberikan "hukuman berat" kepada Israel atas pembunuhan Haniyeh di tanah Iran. Hizbullah juga diperkirakan akan melakukan pembalasan setelah Israel membunuh Shukr.
Eskalasi ini terjadi di tengah serangan berkelanjutan Israel terhadap Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina, setelah serangan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu yang menewaskan 1.139 warga Israel.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.