Pemerintah AS telah lama mewaspadai ancaman dari Iran terhadap tokoh-tokoh politik AS, terutama setelah serangan udara yang menewaskan Soleimani pada Januari 2020.
Sejak itu, perlindungan ekstra telah diberikan kepada sejumlah mantan pejabat pemerintahan Trump.
Pada tahun 2022, Departemen Kehakiman AS juga mendakwa seorang agen Iran yang berupaya membunuh mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton.
Menanggapi ancaman yang terus berlanjut, Direktur FBI Christopher Wray menyatakan bahwa pemerintah Iran telah semakin agresif dalam melancarkan aksinya.
"Rencana yang diarahkan pihak asing untuk membunuh pejabat publik, atau warga negara AS mana pun, merupakan ancaman terhadap keamanan nasional kita dan akan dihadapi dengan kekuatan dan sumber daya penuh FBI," kata Wray dikutip dari BBC.
Jaksa Agung Merrick Garland juga menegaskan bahwa Departemen Kehakiman AS tidak akan segan-segan menggunakan segala sumber daya untuk menghentikan dan menuntut mereka yang terlibat dalam plot mematikan ini.
Gedung Putih melalui juru bicara Karine Jean-Pierre juga menekankan bahwa pemerintah AS memprioritaskan masalah keamanan nasional ini.
Mereka secara berkala mengadakan pertemuan tingkat tinggi untuk merumuskan dan mengimplementasikan langkah-langkah yang komprehensif guna merespons ancaman ini.
Setelah ditangkap, Merchant diperintahkan untuk ditahan tanpa jaminan oleh hakim. Jaksa penuntut beralasan bahwa ia mungkin melarikan diri ke Pakistan atau Iran jika dibebaskan.
Proses hukum terhadap Merchant akan terus berlanjut, dan Departemen Kehakiman menekankan bahwa kasus ini mungkin bukan yang terakhir terkait ancaman pembunuhan oleh aktor-aktor yang berafiliasi dengan Iran.
Baca Juga: Cara Donald Trump Menyerang Kamala Harris: Ia India atau Kulit Hitam?
Sumber : Associated Press/BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.