GAZA, KOMPAS.TV — Serangan udara Israel di Khan Younis, Gaza bagian selatan pada Sabtu (13/7/2024) dilaporkan menewaskan sedikitnya 71 orang dan melukai ratusan lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Kementerian tersebut mengatakan sedikitnya 289 orang terluka dalam serangan yang disebut sebagai salah satu yang paling mematikan sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza pada 7 Oktober 2023.
Korban tewas dan luka dibawa ke Rumah Sakit Nasser. Wartawan Associated Press melaporkan ada lebih dari 40 jenazah. Saksi mata mengatakan terjadi beberapa serangan.
Rekaman pasca-serangan menunjukkan tenda-tenda yang hangus dan mobil-mobil terbakar.
Para pekerja darurat dan warga Palestina yang mengungsi akibat bombardir Israel sembilan bulan terakhir, tampak mencari korban selamat di antara reruntuhan.
Saksi mata mengatakan, serangan tersebut terjadi di dalam wilayah Muwasi, yang ditetapkan Israel sebagai zona aman yang membentang dari Rafah utara hingga Khan Younis.
Wilayah pesisir ini menjadi tempat pengungsian bagi ratusan ribu warga Palestina yang mencari perlindungan dan kebanyakan tinggal di tenda-tenda darurat.
Baca Juga: Pemimpin Hizbullah Bakal Hentikan Serangan ke Israel, Asal Hamas Sepakat Gencatan Senjata
Dilansir Associated Press, pejabat Israel yang enggan disebutkan namanya berdalih, serangan di Khan Younis itu bertujuan untuk membunuh Mohammed Deif, kepala sayap militer Hamas yang dituding Israel sebagai arsitek utama serangan 7 Oktober.
Selain Deif, Israel berdalih serangan itu juga menyasar Rafa Salama, pejabat tinggi Hamas lainnya. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi apakah kedua target tersebut tewas dalam serangan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas membantah klaim Israel yang menyebut serangan tersebut mengincar petinggi Hamas.
Sumber : Kompas TV, Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.