Sementara kelompok dari Lebanon melakukan serangan terbanyak di beberapa lokasi di utara Israel seperti Kiryat Shmona dengan 132 serangan, Margaliyot 91 serangan, Metula 72 serangan, Shetula 64 serangan, dan Manara 64 serangan.
Baca Juga: Perang Hizbullah-Israel Kian Dekat, Zionis Ancam Kembalikan Lebanon ke Zaman Batu
Arsenal Israel
Israel punya koleksi rudal paling canggih di Timur Tengah, dengan banyak yang diproduksi di dalam negeri dan sebagian besar rudal presisi didukung oleh Amerika Serikat.
Menurut Center for Strategic and International Studies (CSIS), Israel punya sistem taktis jarak pendek seperti rudal Popeye, Extra, dan Gabriel, serta rudal balistik jarak jauh seperti Jericho 2 dan Jericho 3 dengan jangkauan 1.500-3.500 km dan 4.800-6.500 km, masing-masing.
Meskipun tidak secara resmi mengakui, Israel diyakini memiliki setidaknya 90 senjata nuklir.
Untuk menghadapi roket dan rudal yang masuk, Israel menggunakan tiga sistem pertahanan udara terintegrasi: Iron Dome (jarak pendek), David’s Sling (jarak menengah), dan Arrow (jarak jauh).
Baca Juga: Perang Lawan Israel di Depan Mata, Ini Hitungan Kekuatan Militer dan Politik Hizbullah Menurut Barat
Arsenal Hizbullah
Hizbullah dianggap sebagai salah satu aktor non-negara yang paling bersenjata di dunia dengan estimasi persenjataan roket mencapai 130.000 unit, menurut CSIS.
Pada 19 Oktober tahun lalu, Institut Keamanan Nasional Israel memperkirakan Hizbullah memiliki 40.000 rudal tipe Grad dengan jangkauan pendek 15-20 km.
Mereka juga memiliki 80.000 rudal jarak jauh termasuk rudal balistik Fajr 3 dan Fajr 5 dengan jangkauan 100 km.
Selain itu, terdapat sekitar 30.000 rudal Zelzal atau Fateh-110 dengan jangkauan 200-300 km, senjata dengan jangkauan terjauh dalam inventaris Hizbullah yang mampu mencapai Israel bagian selatan.
Hizbullah telah memperingatkan tindakan lebih lanjut oleh Israel dapat memicu dampak yang lebih luas di seluruh Laut Mediterania.
Ketegangan ini menunjukkan betapa rapuhnya situasi keamanan di kawasan ini, di mana setiap tindakan agresi dapat dengan cepat berkembang menjadi konflik yang lebih besar dan merugikan.
Sumber : Al Jazeera / ACLED
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.