CAUCA, KOMPAS.TV - Gerilyawan pemberontak Kolombia menggunakan media sosial TikTok untuk merekrut remaja sebagai anggotanya.
Postingan video untuk perekrutan tersebut di TikTok pun dilaporkan terus meningkat.
Apalagi antara para pecahan pasukan pemberontak itu dan pemerintah Kolombia belum juga mencapai kesepakatan damai.
Baca Juga: Sejumlah Negara Laporkan Meninggalnya Jemaah Haji Akibat Suhu Ekstrem, Mencapai 49 Derajat
Guru di Kolombia mengungkapkan tren perekrutan gerilyawan pemberontak Kolombia itu di TikTok tersebut saat ini semakin terkenal.
“Satu atau dua memulai tren itu, dan menjadilannya terkenal di kelas,” kata Lorena, bukan nama sebenarnya, guru berusia 30 tahun dari Cauca, wilayah luar kota di barat daya Kolombia dikutip dari BBC Internasional, Sabtu (21/6/2024).
Ia mengatakan, ketika memasuki kelas dirinya kerap melihat siswanya merekam diri mereka dengan ponselnya.
Mereka juga menggambarkan simbol yang terinsipirasi dari Angkatan Bersenjata Gerilyawan Revolusi Kolombia (Farc) di papan tulis, atau menari dengan irama revolusi.
Lorena mengatakan sikap pro-gerilyawan ini terus meningkat di antara para remaja.
“Biasanya lebih rahasia, namun kini semuanya telah dinormalisasikan,” ujarnya.
“Yang menyedihkan, hanya satu atau dua siswa mulai melihat klip di TikTok di kelas, dan kemudian menjadi tren,” tambahnya.
Ia mengatakan siswanya terkadang menghilang, dan kemudian ia melihat mereka muncul di video TikTok, bersenjata dan berseragam seperti gerilyawan.
Di Cauca, anak-anak dan orang dewasa hidup berdampingan bersama Farc, yang sudah mengakar dengan kuat di wilayah itu sejak terbentuk pada 1964.
Kelompok yang diyakini memiliki 20.000 anggota itu, secara resmi telah didemobilisasi dan menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah Kolombia pada 2016.
Namun, sejumlah faksi pecahan belum menurunkan senjata, dan beberapa unit bersenjata terkuat saat ini masih aktif di Cauca.
Faksi Farc yang ada saat ini telah berganung untuk membentuk kelompok Estado Mayor Central (EMC).
Otoritas memperkirakan EMC saat ini memiliki lebih dari 3.000 anggota.
Baca Juga: Korsel Pertimbangkan Pasok Senjata ke Ukraina, Putin: Kami Juga Berhak Persenjatai Pyongyang
Saat ini faksi tersebut masih beroperasi, dilaporkan membiayai diri mereka lewat perdagangan narkoba, dan mempertahankan kontrol atas wilayah pedesaan.
Pejabat setempat menegaskan kelompik tersebut terus menargetkan remaja untuk perekrutan.
Remaja yang direkrut oleh gerilyawan memang menjadi masalah akut di Kolombia, dan upaya tersebut kini dilakukan di media sosial semakin menyulitkan untuk dieliminasi.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.